PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Kota Pariaman melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) mengalokasikan anggaran sebanyak Rp400 juta untuk pembuatan dua patung Tabuik dalam festival Budaya Tabuik 2025. Nominal tersebut akan dibagi rata untuk Tabuik Pasa dan Subarang dengan masing-masingnya senilai Rp200 juta.
Kepala Disparbud mengatakan, anggaran pembuatan Tabuik dinaikkan sejak tahun lalu karena ingin menyesuaikan pemenuhan kebutuhan kedua Rumah Tabuik, mulai dari penyediaan bahan dasar, peralatan, konsumsi hingga kebutuhan lain yang berhubungan dengan pembuatan Tabuik.
“Dua tahun terakhir ini anggaran untuk pembuatan kedua Tabuik digenapkan menjadi Rp400 juta dengab masing-masingnya mendapat pendanaan sebesar Rp200 juta. Berbeda dari tahun 2023 yang dialokaskan sebanyak Rp330 juta. Ini tentunya akan lebih mempermudah proses pembuatan Tabuik,” katanya.
Kendati tidak ada perubahan anggaran pembuatan Tabuik dari tahun lalu Ferialdi mengungkap bahwa ada pengurangan anggaran untuk dukungan kegiatan. Kendati begitu, ia berharap adanya sokongan dari pihak ketiga dalam penyelenggaraan kegiatan yang biasa berlangsung selama dua pekan tersebut.
“Tahun ini, Tabuik tidak lagi masuk daftar Kharisma Event Nusantara yang mendapat dukungan dari kementerian pariwisata. Oleh sebab itu, kita harus gencar mendapatkan bantuan dari pihak sponsor untuk penyelengaraan kegiatan pendukung,” kata dia.
Secara keseluruhan, Ferialdi menyebut tidak ada perubahan terhadap pelaksanaan Budaya Tabuik. Peran masyarakat juga sama besarnya seperti tahun lalu, terutama anak nagari yang diikutsertakan dalam kepanitiaan.
“Kita susah menentukan struktur kepanitian sebagai bagian dari persiapan festival Budaya Tabuik tahun 2025. Pertemuan rapat dengan tokoh Tabuik, anak nagari, tokoh adat dan agama juga telah dilangsungkan di awal,” kata dia.
Ia menuturkan, strategi promosi Tabuik tidak hanya berfokus pada media sosial Disparbud dan Kominfo, tetapi juga melalui tayangan di videotron yang dikelola pemerintah provinsi dan pihak ketiga lainnya. Dikatakannya, saat ini, pihaknya telah menyiapkan beberapa proposal untuk meminta dukungan dana hingga bantuan promosi.
“Kita akan gencarkan promosi dan pencarian sponsor. Meski ada tantangan efisiensi anggaran, kita tetap harus optimis agar pelaksanaan festival Tabuik bisa mendatangkan pengunjung lebih banyak dari tahun sebelumnya,” kata Ferialdi.
Ferialdi berharap, pelaksanaan Budaya Tabuik dapat menuai banyak kunjungan agar berdampak terhadap kesuksesan penyelenggaraannya dan terhadap UMKM masyarakat di Kota Pariaman. “Sebab sukses tidaknya kegiatan ini dapat kita lihat dari seberapa banyak jumlah kunjungan kegiatan,” pungkasnya. (*)