PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pariaman tahun 2025-2029 di Aula Balai Kota, Kamis (19/6). Kegiatan tersebut dihadiri wali kota, wakil wali kota serta jajaran OPD.
Wali Kota Pariaman, Yota Balad menuturkan, dalam perumusan RPJMD harus memperhatikan kesesuaiannya dengan visi dan misi wali kota dan wakil wali kota saat ini.Ia menegaskan bahwa perumusan indikator, sasaran dan output dari rencana pembangunan tersebut haruslah jelas dan transparan.
“Perumusan RPJMD ini wajib disesuaikan dengan visi misi. Kita terus mengingatkan hal ini, karena apabila ada kegiatan yang tidak sesuai maka akan di-cut. Indikator, sasaran dan output harus jelas,” tuturnya kepada Haluan Kamis (19/6).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa musrenbang merupakan momentum strategis untuk mengkoordinasikan RPJMD, sehingga mampu menerjemahan visi, misi dan program unggulan Yota Balad-Mulyadi.
“Output dari Musrenbang RPJMD 2025-2029 ini, diharapkan dapat menjadi media pembentukan komitmen seluruh stakeholder dalam menyepakati apa yang telah menjadi visi, misi, tujuan, sasaran, indikator kinerja, strategi dan arah kebijakan serta program unggulan yang menjadi muatan pada dokumen RPJMD Tahun 2025-2029,” ujarnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota Pariaman, Ketua DPRD Muhajir Muslim, Perwakilan Forkopimda, Narasumber dari Bappeda Provinsi Sumatera Barat, Akademisi dan Bappeda Kota Pariaman, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Kepala Badan, Kabag, Kakan, Pejabat Eselon III dan IV, Pejabat Fungsional, ASN dan undangan serta peserta yang hadir.
Adapun visi yang dibawakan yang pertama ialah memperkuat nilai-nilai keagamaan dengan memaksimalkan masjid dan lingkunganny serta pondok pendidikan Al-Qur’an dan Hafiz. Kemudian, meningkatkan pembangunan yang merata, berkeadilan, dan berkelanjutan.
“Yang ketiga ialah mewujudkan lingkungan serta perilaku hidup sehat, masyarakat lebih mudah dalam memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sehingga derajat kesehatan masyarakat meningkat. Lalu, keempat, meningkatnya pemerataan layanan pendidikan bermutu di seluruh jenjang,” kata Yota saat membacakan visi kepemimpinannya.
Kemudian, yang kelima ialah menerapkan manajemen bersih dan Anti KKN dalam pengelolaan pemerintah kota yang bersih, efektif, dan terpercaya. Keenam, memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
“Ketujuh, meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industry kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur,” lanjutnya.
Kedelapan, mewujudkan kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dengan mengurangi dampak negatif pembangunan terhadap lingkungan dengan kombinasi strategi tata ruang, strategi infrastruktur dan strategi pembangunan sosial.
“Kesembilan, sinergi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat yang merupakan perpanjangan tangan pembangunan. Lalu yang terakhir, ialah membangun ketahanan budaya dan pariwisata,” tutupnya. (*)