PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman terus mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan melalui program unggulan Satu Rumah Satu Industri Rumah Tangga. Wali Kota Pariaman, Yota Balad, bersama istri, Yosneli Balad, secara langsung mengunjungi salah satu penerima manfaat program ini di Kelurahan Karan Aur, Jumat (20/6) kemarin.
Kunjungan tersebut menyasar rumah Gusnawita, ibu rumah tangga yang sebelumnya sempat berdagang namun terpaksa berhenti karena kerusakan pada gerobak dagangannya. Kini, melalui program tersebut, ia mendapat bantuan untuk kembali berwirausaha.
“Kami ingin memastikan program ini benar-benar menyentuh warga yang membutuhkan. Ibu Gusnawita adalah contoh nyata perempuan yang memiliki semangat usaha, namun terkendala fasilitas. Maka, kami bantu perbaikan gerobak dan modal usaha,” kata Wali Kota Yota Balad.
Program Satu Rumah Satu Industri Rumah Tangga difokuskan untuk membuka peluang ekonomi keluarga berbasis potensi lokal, sekaligus memberdayakan perempuan agar bisa mandiri secara ekonomi. Menurut Yota, perempuan memiliki peran penting dalam mendukung kesejahteraan keluarga, terutama di tengah keterbatasan ekonomi.
“Ibu rumah tangga yang diberdayakan tidak hanya membantu ekonomi keluarga, tapi juga memperkuat struktur sosial masyarakat. Program ini juga mendorong pemanfaatan sumber daya lokal dan pelestarian kearifan lokal,” jelasnya.
Selain meninjau program, Yota juga menyerahkan bantuan sembako dan uang saku kepada Gusnawita yang akrab disapa Bu Wit. Ia menambahkan bahwa pihaknya akan mengusulkan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk keluarga tersebut, mengingat kondisi tempat tinggal yang dihuni tujuh orang dalam satu rumah.
“Kami berharap rumah Bu Wit bisa segera diperbaiki agar layak ditempati. Ini bagian dari upaya kami memastikan kesejahteraan tidak hanya dari sisi ekonomi, tapi juga tempat tinggal yang manusiawi,” harapnya.
Dengan semakin meluasnya cakupan program ini, Yota menyebut Pemko Pariaman menargetkan setiap kelurahan memiliki minimal beberapa keluarga pelaku industri rumah tangga aktif yang dibina secara berkelanjutan. Program ini juga akan dikolaborasikan dengan pelatihan keterampilan dan akses pasar yang lebih luas.
Pemerintah berharap inisiatif ini tidak hanya mengurangi angka kemiskinan, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi keluarga dari level terbawah, menjadikan rumah sebagai pusat produktivitas dan kemandirian. (*)