PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman bersama unsur TNI-Polri, dan instansi terkait lainnya mengerahkan ratusan personel gabungan demi menjaga keamanan selama rangkaian acara budaya Tabuik tahun ini. Sekitar 500 personel telah disiapkan untuk mengamankan kegiatan tradisional yang menjadi ikon budaya Kota Pariaman.
“Jumlah personel bersifat fleksibel, tergantung situasi dan kondisi di lapangan. Namun secara keseluruhan, kami siapkan hingga 500 personel,” ujar Kasat Pol PP Kota Pariaman, Alfian, usai mengikuti rapat koordinasi pengamanan Tabuik.
Ia menyebut, pengamanan dilakukan secara menyeluruh dan terkoordinasi, khususnya pada saat-saat krusial seperti Tabuik Basalisiah, yang biasanya menyedot perhatian besar masyarakat dan wisatawan. Pola pengamanan disesuaikan dengan potensi keramaian dan kondisi sosial masyarakat.
Pihak keamanan juga mengedepankan pendekatan persuasif terhadap kedua kelompok Tabuik, baik Tabuik Subarang maupun Tabuik Pasa. Hal ini bertujuan agar pelaksanaan seluruh prosesi berlangsung aman, tertib, dan tetap dalam suasana kekeluargaan.
“Kita melakukan pendekatan dengan kedua Tabuik terkait pola pengamanan, terutama saat acara ramai. Tujuannya untuk membangun kesepahaman dan menjaga suasana kondusif,” jelasnya.
Menariknya, sistem pengamanan tahun ini tidak hanya melibatkan aparat, tetapi juga mengedepankan kolaborasi dengan elemen masyarakat. Setiap sore, digelar pertemuan rutin antara aparat keamanan dengan pihak-pihak yang terlibat langsung dalam Tabuik.
“Kita sistemnya kolaborasi, melibatkan tuo tabuik, niniak mamak, serta anak-anak Tabuik. Jadi semua merasa punya tanggung jawab menjaga kelancaran acara,” tambahnya.
Hingga saat ini, sejumlah prosesi awal seperti pembukaan dan maambiak tanah telah berlangsung lancar tanpa gangguan berarti. Ini menjadi indikator positif bahwa pendekatan kolaboratif berjalan dengan baik.
Pemko Pariaman berharap semangat kebersamaan ini terus terjaga hingga akhir prosesi Tabuik. Sinergi antara aparat, masyarakat, dan tokoh adat diyakini menjadi kunci sukses pelaksanaan tradisi yang penuh nilai sejarah ini. (*)