PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman menargetkan peluncuran program unggulan bertajuk “Satu Rumah Satu Industri Rumah Tangga” pada November mendatang. Program ini diinisiasi sebagai upaya strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pengembangan usaha kecil berbasis rumah tangga.
Wali Kota (Wako) Pariaman, Yota Balad, menyampaikan bahwa program tersebut dirancang untuk membantu keluarga dengan keterbatasan ekonomi agar memiliki sumber penghasilan tambahan yang berkelanjutan.
“Program ini kami rancang sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah bagi masyarakat, khususnya yang memiliki keterbatasan ekonomi, agar bisa memiliki sumber penghasilan tambahan melalui usaha rumahan,” ujar Yota, belum lama ini.
Sasaran utama program ini adalah keluarga kurang mampu yang dinilai memiliki potensi mengembangkan usaha rumahan. Setiap penerima manfaat akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan agar usaha yang dirintis dapat berjalan secara mandiri dan berkelanjutan. “Kami tidak ingin program ini hanya berhenti pada pemberian bantuan. Harus ada pembinaan agar mereka bisa mandiri,” katanya.
Yota menekankan bahwa bantuan tidak akan diberikan secara merata ke seluruh rumah tangga, melainkan melalui proses seleksi ketat agar tepat sasaran. “Prinsipnya, kita ingin membantu mereka yang benar-benar membutuhkan. Ini agar program lebih efektif dan tidak mubazir,” ujarnya.
Melalui pelatihan yang terstruktur, para peserta akan dibekali keterampilan dasar produksi, manajemen usaha, hingga pemasaran produk. Dengan demikian, diharapkan industri rumah tangga yang dibentuk mampu bersaing di pasar dan memberikan pendapatan stabil bagi keluarga.
Program ini menjadi salah satu dari sejumlah inisiatif unggulan di bawah kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pariaman. Sebelumnya, pemerintah kota juga telah meluncurkan berbagai program sosial, seperti Satu Keluarga Satu Sarjana (Saga Saja) Plus, program petugas keagamaan dan adat, serta pengembangan rumah tahfiz.
Yota menyebut keberhasilan program-program sebelumnya menjadi motivasi untuk melahirkan kebijakan baru yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
“Kami melihat bagaimana program Saga Saja Plus dan rumah tahfiz memberi dampak positif bagi masyarakat. Harapannya, program industri rumah tangga ini juga bisa menyejahterakan keluarga yang membutuhkan,” katanya.