Menurutnya, salah satu keistimewaan koperasi ini adalah keanggotaan wajib bagi seluruh perangkat desa, dengan kepala desa bertindak sebagai pengawas. Langkah ini diambil untuk memastikan koperasi berjalan transparan, akuntabel, dan memberikan manfaat bagi seluruh warga. “Dengan keterlibatan perangkat desa, kami ingin pengawasan internal lebih kuat dan penyaluran dana tepat sasaran,” ujarnya.
Permodalan yang disiapkan pemerintah untuk koperasi Merah Putih bervariasi, tergantung pada jenis dan skala usaha yang dijalankan. Setiap koperasi diperkirakan menerima modal pinjaman mulai dari Rp1 miliar hingga maksimal Rp3 miliar per tahun melalui bank yang ditunjuk pemerintah. “Besaran modal ini disesuaikan dengan kebutuhan usaha dan kapasitas pengelolaan koperasi,” kata Kepala Dinas.
Ia optimistis koperasi Merah Putih dapat menjadi penggerak ekonomi baru di tingkat desa dan kelurahan. Selain memperkuat daya saing usaha mikro, koperasi ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat. “Dengan koperasi, kita ingin desa punya kekuatan ekonomi sendiri dan tidak bergantung pada pihak luar,” jelasnya.
Menurutnya, kehadiran koperasi ini juga akan mendukung program Satu Rumah Satu Industri yang tengah digagas Pemko Pariaman. Kolaborasi antara kedua program ini diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan usaha kecil dan menengah di daerah. “Industri rumah tangga yang tumbuh akan difasilitasi koperasi dalam hal pemasaran dan pembiayaan, sehingga pertumbuhannya lebih cepat,” katanya.
Peresmian koperasi Merah Putih pada akhir Agustus mendatang akan disertai dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan lembaga keuangan penyalur dana dan pelatihan bagi pengurus koperasi. Langkah ini diambil agar koperasi siap beroperasi secara profesional sejak awal. “Kami tidak ingin koperasi ini hanya formalitas, tapi benar-benar memberikan manfaat nyata bagi anggota dan masyarakat desa,” tegasnya.
Pemko Pariaman menargetkan koperasi Merah Putih menjadi model pemberdayaan ekonomi yang bisa direplikasi di daerah lain. “Harapan kami, koperasi ini menjadi kebanggaan Kota Pariaman karena mampu membantu warga bangkit secara ekonomi, keluar dari jerat pinjaman berbunga tinggi, dan membangun kemandirian usaha,” pungkas Kepala Dinas Perindagkop dan UKM. (*)