PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID — Ancaman gagal panen membayangi petani di Kota Pariaman. Serangan hama wereng yang melanda sejumlah titik sawah telah merusak lebih dari 42 hektare lahan, memaksa pemerintah kota bergerak cepat dengan langkah penyelamatan darurat.
Wali Kota Pariaman, Yota Balad, turun langsung ke lapangan meninjau kondisi sawah warga usai penyemprotan hama. Ia menyebut, koordinasi dengan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan dilakukan untuk memastikan penanganan segera dan efektif.
“Di Sikapak Barat, setelah kita lakukan penyemprotan, sawahnya sudah mulai hijau kembali. Kita instruksikan penyemprotan dilakukan tiga hari sekali agar serangan tidak meluas,” ucapnya, Selasa (10/9/2025).
Menurut Yota, pola penanganan ini berhasil menyelamatkan setidaknya separuh dari lahan yang berpotensi terdampak lebih luas. Pemerintah juga menginstruksikan setiap desa agar menganggarkan bantuan bencana pertanian, termasuk menghadapi risiko gagal panen.
“Ini akan menjadi perhatian untuk tahun depan, supaya petani lebih siap menghadapi situasi darurat seperti sekarang,” katanya.
Selain penyemprotan, Pemko Pariaman menyiapkan bantuan benih padi gratis yang lebih tahan hama, dijadwalkan dibagikan September mendatang. Tidak hanya itu, program asuransi pertanian juga tengah diupayakan untuk memberikan jaminan bagi petani jika bencana serupa kembali terjadi.
Serangan hama terparah ditemukan di Desa Sikapak Barat dan Desa Tungkal Selatan, Kecamatan Pariaman Utara. Di Sikapak Barat, 1,75 hektare sawah terserang langsung dan berdampak pada 28,74 hektare lainnya. Sedangkan di Tungkal Selatan, 1,75 hektare sawah terserang dengan dampak pada 14,25 hektare lahan. Kasus serupa juga mulai terdeteksi di Kecamatan Pariaman Tengah, tepatnya di Jati.
Kepala Desa Sikapak Barat, Almasri, mengungkapkan bahwa serangan hama telah berlangsung sebulan terakhir. Ia bersyukur pemerintah daerah cepat merespons. “Alhamdulillah, berkat penyemprotan dari pemerintah, sawah yang sempat terserang kini sudah kembali hijau,” ujarnya.
Pemerintah Kota Pariaman berharap, dengan penanganan intensif dan keterlibatan semua pihak, serangan Hama Wereng dapat ditekan sehingga petani tetap bisa panen dan ketahanan pangan daerah tetap terjaga. (*)