PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Kota Pariaman menegaskan komitmen untuk memperkuat kembali peran Bundo Kanduang sebagai penjaga adat dan budaya Minangkabau. Langkah ini dinilai penting untuk menghadapi tantangan pergeseran nilai di tengah derasnya arus globalisasi yang memengaruhi karakter generasi muda.
Pesan itu disampaikan Wakil Wali Kota Pariaman, Mulyadi, saat menghadiri pengukuhan pengurus Bundo Kanduang Kelurahan Pasir periode 2025-2029 di halaman Kantor Lurah Pasir, Kecamatan Pariaman Tengah, Sabtu (20/9). Acara berlangsung khidmat dengan melibatkan unsur pemerintah, tokoh adat, dan masyarakat setempat.
Menurut Mulyadi, keberadaan Bundo Kanduang menempati posisi yang sangat strategis dalam kehidupan sosial masyarakat Minangkabau. Mereka tidak hanya berperan menanamkan nilai adat, tetapi juga menjadi benteng moral yang mampu membimbing generasi muda agar memiliki akhlak mulia.
“Arus globalisasi membuat banyak anak kehilangan arah dan etika. Di sinilah Bundo Kanduang kita aktifkan kembali, agar nilai adat dan budaya tetap menjadi panduan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Mulyadi dalam sambutannya.
Ia menambahkan, meskipun Pariaman kini berkembang sebagai kota modern, simpul-simpul adat masih kuat berakar di tengah masyarakat. Menurutnya, keberlanjutan nilai kearifan lokal perlu dijaga agar tidak tergerus oleh kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup.
Dalam kesempatan itu, Mulyadi juga mengingatkan pentingnya sinergi antara Bundo Kanduang, ninik mamak, dan pemerintah kelurahan. Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan suasana kondusif bagi tumbuhnya budi pekerti generasi penerus melalui pengasuhan yang berbasis adat, agama, dan norma sosial Minangkabau.
“Bundo Kanduang adalah simbol ibu yang mengayomi. Mereka menjadi pelindung moral anak-anak dan remaja, membimbing mereka supaya tidak salah langkah di masa depan,” imbuh mantan anggota DPRD Kota Pariaman tiga periode itu.