PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Kota Pariaman tengah menghadapi tantangan besar disektor pariwisata. Hilangnya dermaga apung di Pulau Angso Duo sejak awal 2025 disebut menjadi penyebab anjloknya jumlah kunjungan wisatawan hingga 50 persen dalam dua tahun terakhir.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Pariaman, Ferialdi, menjelaskan, kerusakan dermaga sudah berlangsung sejak 2023. Kondisinya semakin parah pada 2024, hingga akhirnya hanyut terbawa arus ke perairan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, pada awal 2025.
“Sejak dermaga mulai rusak, jumlah wisatawan terus menurun. Berdasarkan data pengusaha kapal wisata di Pantai Gandoriah, angka penurunannya mencapai separuh dari tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya, Senin (21/9).
Meski sempat diselamatkan dan dijaga nelayan setempat, kondisi dermaga dinilai tidak layak lagi untuk dipergunakan. Tim aset Pemerintah Kota Pariaman akhirnya memutuskan untuk menghapusnya dari daftar aset daerah karena kerusakan yang terlalu parah.
“Kalau dipaksa dibawa kembali ke perairan Pariaman, khawatir justru tidak ada yang tersisa. Dengan pertimbangan ekonomis, dermaga apung itu dihapuskan,” tambahnya.
Hilangnya fasilitas penunjang itu berdampak signifikan terhadap pariwisata daerah. Pulau Angso Duo yang selama ini menjadi destinasi unggulan, kini kehilangan daya tarik karena akses masuk menjadi lebih sulit. Akibatnya, kontribusi sektor pariwisata terhadap pendapatan asli daerah (PAD) juga ikut menurun.
“Secara tidak langsung, hilangnya dermaga ini menekan pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Kapal wisata pun berkurang jumlah penumpangnya karena akses yang tidak nyaman,” ungkap Ferialdi.