PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Upaya memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa semakin nyata di Kota Pariaman. BUMDes Saayun Sarantak Dagam Komara dari Desa Koto Marapak, Kecamatan Pariaman Timur, meluncurkan Oven Gabah Serbaguna, inovasi pengeringan padi pertama di Kota Pariaman yang diharapkan dapat meningkatkan nilai jual hasil panen petani, Senin (13/10).
Peluncuran inovasi ini mendapat apresiasi langsung dari Wali Kota Pariaman, Yota Balad, yang hadir dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, langkah BUMDes ini bukan hanya bentuk kreativitas desa, tetapi juga kontribusi nyata terhadap program nasional ketahanan pangan yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto.
“Oven gabah serbaguna ini akan membantu petani mengeringkan hasil panennya lebih efisien, terutama saat musim hujan. Ini adalah solusi lokal untuk persoalan klasik pertanian,” ujar Yota.
Namun, Yota menekankan bahwa keberhasilan inovasi tersebut membutuhkan sistem ekonomi yang terintegrasi. Ia mendorong agar BUMDes berkolaborasi dengan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dalam rantai usaha pertanian, mulai dari produksi hingga distribusi hasil panen.
“BUMDes bisa menjadi hulu yang memproduksi hasil pertanian, sementara Kopdes Merah Putih menjadi hilir yang membeli dan menjual hasilnya. Dengan begitu, roda ekonomi desa bisa berputar lebih cepat dan saling menguntungkan,” jelasnya.
Selain memperkuat kerja sama antar lembaga ekonomi desa, Wali Kota juga mengajak masyarakat untuk aktif bergabung menjadi anggota Kopdes Merah Putih. Menurutnya, koperasi bisa menjadi sarana simpan pinjam yang membantu masyarakat mengembangkan usaha tanpa ketergantungan pada pihak luar.
“Kami ingin masyarakat merasakan manfaat langsung dari kolaborasi ini. Ketika petani bisa menjual gabah dengan harga baik dan punya akses permodalan, kesejahteraan desa akan meningkat,” tegas Yota.
Ia juga meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk membantu memetakan potensi desa-desa penghasil pertanian unggulan di Kota Pariaman agar bisa saling mendukung dan memenuhi kebutuhan pangan lokal secara mandiri.
“Dengan inovasi seperti oven gabah serbaguna dan kolaborasi ekonomi desa, saya yakin Pariaman mampu bangkit dari tantangan ekonomi saat ini. Ketahanan pangan dimulai dari desa, dan Desa Koto Marapak sudah memberi contoh nyata,” tutupnya. (h/mta)