“Padahal Pariaman dikenal sebagai salah satu pusat kebudayaan Minangkabau di Sumatera Barat. Melalui lomba ini, kami ingin merevitalisasi bahasa Piaman sekaligus menyemai kembali bakat-bakat siswa SD di bidang bahasa dan sastra,” katanya.
Roza menuturkan, para pemenang lomba tingkat kota ini nantinya akan diikutsertakan pada Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat Provinsi Sumatera Barat, dan pemenang di tingkat provinsi akan melangkah ke tingkat nasional.
“Ini menjadi kesempatan bagi anak-anak Pariaman untuk membawa bahasa Piaman ke panggung yang lebih luas,” ucapnya bangga.
Dari deretan peserta, tampak antusiasme luar biasa. Yazid, siswa kelas V dari SDN 19 Cubadak Air, mengaku senang bisa tampil di ajang ini melalui lomba badendang.
“Saya ingin menampilkan bakat saya dan melestarikan budaya Pariaman lewat nyanyian. Semoga saya bisa menang dan membawa nama sekolah,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Insani dari SD IT Dai Qur’an ikut dalam lomba berpidato menggunakan bahasa Piaman. Ia mengatakan, keikutsertaannya merupakan wujud kebanggaan terhadap bahasa daerahnya. “Saya ingin melestarikan bahasa Minang, terutama bahasa Piaman, karena itu ciri khas daerah tempat kita berasal,” katanya.
Festival Bahaso Piaman ini menjadi momentum penting dalam menghidupkan kembali kebanggaan berbahasa daerah di kalangan pelajar. Di balik suasana lomba yang meriah, tersimpan semangat besar untuk menanamkan nilai-nilai kebudayaan, karakter, dan cinta terhadap akar identitas lokal.














