PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Dinas Kesehatan Kota Pariaman mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap penyakit campak dan cacar air yang kini mulai banyak menjangkit warga.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Nazifah, menyebutkan dua penyakit ini tengah meningkat di beberapa wilayah, terutama akibat perubahan cuaca yang tidak menentu.
“Sekarang cuaca panas hujan, panas hujan. Ini membuat daya tahan tubuh menurun, terutama anak-anak. Penyakit yang sedang banyak menjangkit saat ini adalah campak dan cacar air. Tidak hanya di Pariaman, tapi juga di daerah lain di Sumatera Barat,” ujar Nazifah, Jumat (1/11).
Ia mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari aktivitas di luar ruangan saat cuaca panas terik. “Kalau cuaca ekstrem, lebih baik di dalam rumah. Lingkungan yang bersih juga penting supaya tidak jadi tempat berkembangnya virus,” katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Pariaman per 27 Oktober 2025, tercatat beberapa wilayah memiliki jumlah suspek campak cukup tinggi. Rinciannya, Kurai Taji menjadi wilayah dengan suspek terbanyak, yakni 21 orang dengan 3 spesimen yang sudah diperiksa. Lalu disusul Marunggi dengan 14 suspek, Kota Pariaman 10 suspek, Sikapak 7 suspek, Air Santok 5 suspek, Kampung Baru Padusunan 5 suspek, dan Naras 4 suspek.
“Tren penemuan kasus campak pada Oktober 2024 lalu tercatat paling tinggi, mencapai 44 kasus. Ini menunjukkan potensi peningkatan kembali bisa saja terjadi bila tidak diantisipasi bersama,” jelas Nazifah.
Menurutnya, jika dalam satu lingkungan ada lebih dari lima warga yang terkena campak, kondisi itu sudah termasuk kejadian luar biasa (KLB).














