Sementara itu, Anggota DPR RI, Ade Rezki Pratama mengatakan, penurunan angka stunting ini harus dilakukan bekerja sama semua pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga pemerintah pusat.
“Pemerintah Kota Pariaman bisa dibilang sukses menjalankan amanat dari perpres itu sendiri, yang menekankan penurunan stunting dengan secara bersama,” ujarnya.
Hal itu sejalan juga dengan apa yang dilakukan oleh Ade di DPR RI, yang juga diperintah bersama dengan belasan lembaga lainya untuk juga ikut menekan angka stunting ini di Indonesia.
“Salah satunya kami mendorong penurunan angka stunting dengan cara mengucurkan dana alokasi khusus (DAK),” katanya.
Dimana pihaknya tahun lalu juga telah menyalurkan DAK untuk membangun jamban sehat bagi masyarakat yang tidak memiliki jamban di Pariaman. Jamban yang tidak sehat, juga salah satu faktor penyebab terjadinya stunting ini.
“Dengan adanya bantuan ini tidak ada lagi masyarakat yang buang air sembarangan lagi,” ujarnya.
Wali Kota Pariaman, Genius Umar mengatakan penurunan angka stunting di Pariaman ini dilakukan secara bersama-sama dengan pola membagi anak yang stunting ini kepada semua pihak yang ada di Pariaman ini.
“Kami melakukan intervensi selama dua bulan dan langsung dilihat hasilnya cukup bagus, dimana kami terus mendrop kebutuhan anak tersebut setelah ditimbang beratnya sudah bertambah,” katanya. Ia menargetkan, tahun ini angka stunting Kota Pariaman ini bisa turun drastis kalau tidak bisa zero setidaknya mendekati itu. (*)