HARIANHALUAN.id – Wali Kota Pariaman, Genius Umar meluncurkan Crash Program Imunisasi Polio Tingkat Sumatera Barat Tahun 2023, Senin (6/3). Kota Pariaman dipilih sebagai lokasi peluncuran imunisasi polio yang digelar serentak di 19 kabupaten/kota di Sumbar pada 6-13 Maret 2023.
Genius Umar mengatakan pelaksanaan Crash Program ini berangkat dari temuan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio circulating Vaccine-Derived Polio Virus tipe 2 (VDPV2) di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh pada November 2022 lalu.
“Sehingga Sumbar dan Riau sebagai daerah yang paling rawan tertular meluncurkan Crash Program Imunisasi Polio,” katanya.
Ia mengatakan ada sekitar 600 anak berusia 0-59 bulan di Kota Pariaman yang menjadi sasaran utama imunisasi polio serentak ini. Ia berharap, capaian imunisasi nanti setidaknya bisa mencapai 95 persen.Genius mengakui bahwa tingkat imunisasi polio di Kota Pariaman tahun 2022 cukup rendah, yakni sekitar 37 persen dan tahun 2021 pun hanya 11 persen.
“Tahun ini kami harapkan imunisasi polio mencapai 95 persen, karena polio sangat berbahaya. Kalau tidak melakukan imunisasi polio, menyebabkan anak-anak tersebut menjadi lumpuh permanen seperti di Aceh. Kita tentu tidak ingin ini terjadi di Kota Pariaman. Maka semua elemen masyarakat dan pemerintahan untuk mendukung imunisasi polio ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, dr. Lila Yanwar mengungkapkan bahwa Kota Pariaman dipilih menjadi lokasi peluncuran Crash Program Imunisasi Polio karena sukses dalam menangani masalah kesehatan.
“Hari ini (kemarin, red) telah dimulai imunisasi polio di semua kabupaten/kota di Sumbar. Ini merupakan langkah antisipasi menyusul KLB polio di Aceh,” ucapnya.
Lila menyebutkan, ada sekitar 512. 309 anak di Sumbar yang menjadi sasaran utama imunisasi polio ini. Sebanyak 128.000 pos Pekan Imuniasi Nasional (PIN) yang tersebar di selurh kabupaten/kota telah dipersiapkan untuk memberikan imunisasi polio, dengan sasaran utama anak berusia 0-59 bulan. Ia menargetkan, hingga 13 Maret mendatang capaian imunisasi polio di Sumbar bisa mencapai 95 persen.
Indonesia sendiri sudah dinyatakan bebas polio sejak 2014. Namun, pada November 2022 lalu, ditemukan satu kasus polio pada anak berusia 7 tahun 2 bulan di Kabupaten Pidie, Aceh. Dari hasil tes, anak itu diketahui mengidap Virus Polio Tipe 2 dan Sabin Tipe 3. Polio sendiri saat ini sudah mulai dapat dianulir di dunia. Oleh karena itu, temuan satu kasus saja dapat membuat pemerintah menetapkannya sebagai KLB.
“Sumbar sendiri sudah sejak lama bebas polio, dan hingga saat ini alhamdulillah belum ada laporan temuan kasus. Dan tentu kita berharapnya tidak akan ada temuan kasus polio di Sumbar,” tuturnya. (dan)