PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Kota Pariaman terus menggencarkan program pengentasan stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kepada anak-anak. Apalagi dalam satu tahun terakhir prevalensi stunting di Sumatera Barat mengalami kenaikan.
Wali Kota Pariaman, Genius Umar saat membuka bimbingan Kemampuan Keluarga (P2K2) untuk Kelompok Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) menyampaikan dorongan program percepatan pengentasan stunting lebih dini.
Genius mengatakan, bahwa stunting merupakan ancaman yang paling utama terhadap perkembangan kualitas manusia Indonesia. Sehingga kasus ini telah menjadi salah satu program prioritas baik skala nasional atau pun daerah.
Pemerintah Kota Pariaman, sambung Genius terus mengintensifkan program pengentasan stunting. Salah satunya dengan membentuk Tim Percepatan Penurunan Angka Stunting (TPPAS) Kota Pariaman, lalu membentuk Desa Binaan DPC Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Kota Pariaman sebagai salah satu langkah mencegah stunting.
“Untuk itu saat ini Pemerintah Kota Pariaman sangat intens dan fokus pada penanganan stunting ini agar anak-anak Kota Pariaman bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, maksimal secara fisik, serta mampu untuk belajar, berinovasi, dan berkompetisi dengan daerah lain,” katanya.
Selain masalah stunting, Genius juga menekankan program pengentasan kemiskinan yang juga memiliki korelasi dengan tantangan dalam permasalahan stunting. Seperti menggratiskan biaya belajar anak-anak dari Tingkat SD, SLTP, sampai dengan tingkat SLTA yang disubsidi oleh Pemko Pariaman ke Provinsi , serta juga Perguruan Tinggi melalui program pendidikan Satu Keluarga Satu Sarjana (Saga Saja).
Sementara itu Ketua LKKS Kota Pariaman sekaligus Wakil Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting Kota Pariaman, Lucyanel Genius menerangkan, bahwa gagal tumbuh kembang anak adalah akibat dari kurang gizi dalam waktu yang lama dan bisa menyebabkan terindikasi stunting.
“Hal tersebut bisa dicegah dengan tiga cara yaitu memperbaiki pola makan, pola pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih. Di samping itu juga melakukan screening terhadap pasangan muda yang hendak menikah,” ujarnya. (hen)