HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Kota Pariaman terus melakukan percepatan pengentasan stunting dengan target menjadi daerah zero stunting. Saat ini persentase prevalensi stunting Kota Pariaman 9,3 persen.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin sekaligus Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pertemuan sekaligus Silaturahmi Ketua Tim Penanganan Stunting Kabupaten/Kota Se-Sumatera Barat di rumah dinas Wakil Gubernur Sumbar.
Mardison mengatakan, Kota Pariaman masuk sepuluh besar daerah di Sumbar yang berhasil menurunkan angka stunting. Berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tercatat angka persentase prevalensi stunting Kota Pariaman terendah di Sumbar yaitu 9,3 persen. “Hal ini mengalami penurunan yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 18,4 persen ,” ujarnya.
Mardison mengatakan, Kota Pariaman sangat berkomitmen untuk menurunkan angka stunting agar bisa menuju zero growth stunting kedepannya. Sebab, pencegahan stunting menjadi tugas bersama karena menjadi persoalan serius secara nasional dimana Presiden menekankan hal ini kepada setiap daerah. Penurunan angka stunting di Kota Pariaman ini, menurut Mardison tidak terlepas dari penanganan yang sangat signifikan dari OPD, Forkompinda dan masyarakat.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri tetap dilakukan musyawarah dalam melakukan penekanan dan banyak aksi kelapangan terutama kepada petugas TPPS secara intens menyampaikan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan, kesehatan dan asupan gizi yang cukup baik bagi ibu hamil maupun balita ,” kata Madison.
Ia juga menambahkan, penyebab stunting tidak hanya masalah gizi dan pola makan saja, tapi pola asuh, air bersih, sanitasi, juga penting, termasuk masalah sosio-kultural, dan ekonomi. Target zero stunting di Kota Pariaman merupakan keharusan yang mesti dilakukan, agar tumbuh generasi muda yang sehat dan SDM yang berkualitas di Kota Pariaman.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy sangat mengapresiasi keberhasilan Pemko Pariaman yang berhasil menurunkan angka stunting hingga 9,3 persen.
Ia menilai komitmen dan visi Pemko Pariaman juga cukup jelas dalam mendukung penurunan angka stunting ini. Menurut Audy yang juga selaku Ketua TPPS Sumbar tersebut, keberhasilan Kota Pariaman ini harus diapresiasi, mengingat kondisi angka stunting di Sumbar yang sedang meningkat.
Audy menambahkan peran pemerintah daerah sangat penting untuk memastikan pelaksanaan intervensi spesifik terhadap penurunan angka stunting. Percepatan penurunan angka stunting harus dilakukan secara holistik, integratif, dan berkualitas. Peran aktif pemerintah daerah sangat dibutuhkan dalam memastikan pelaksanaan intervensi spesifik dapat berjalan dengan baik di masing-masing daerahnya.
“Makanya hari ini kita ajak Ketua TPPS di kabupaten kota untuk berkumpul mencari solusi bagaimana kasus stunting ini angkanya terus menurun ,” kata Wagub Audy.
Meski demikian, terlepas dari itu Wagub menyampaikan upaya intervensi wajib pemerintah daerah dalam penurunan stunting. Diantaranya pemberian pil penambah darah terkhusus pada ibu hamil dan peningkatan konsumsi protein hewani pada anak di seluruh Sumbar.
Audy berpesan agar setiap Ketua TPPS di daerahnya masing-masing diminta bekerja maksimal serta selalu berkoordinasi sehingga angka stunting semakin menurun. Apalagi, angka stunting di Sumbar meningkat dari 23,3 persen pada 2021 menjadi 25,2 persen pada 2022. Angka tersebut berada di atas rata-rata nasional, yaitu 21,6 persen. (*)