Tidak hanya jalan berlubang, bagian tepi jalan yang tidak rata juga mulai mengganggu pengguna jalan. Akar pohon cemara laut yang berjejer berdekatan dengan badan jalan membuat sebagian aspal terangkat ke atas.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Ferialdi mengatakan, sudah pernah mengeluhkan kondisi jalan di kawasan wisata tersebut kepada dinas terkait. Namun, sampai saat ini belum ada realisasinya.
“Nanti akan dikoordinasikan lagi. Memang kondisi jalan yang seperti itu sangat mengganggu, apalagi lokasinya berada di kawasan wisata,” katanya. (*)