Bekas Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Bone 511 merupakan hibah dari Kementerian Pertahanan RI untuk Kota Pariaman. Kapal besar berukuran panjang 100 meter dan lebar 15 meter itu didatangkan ke perairan Pantai Pauh sejak September 2023.
Mulanya, posisi kapal berkisar tiga kilometer dari garis pantai. Namun, cuaca ekstrem pada beberapa waktu lalu menyebabkan jangkar dan tali penahannya putus, sehingga Kapal Perang Teluk Bone terseret sampai lebih kurang dua meter dari bibir pantai.
Inspektorat Kota Pariaman, Alfian Harun mengatakan, kondisi tersebut merupakan sebuah kesempatan baik. Sebab, pihak pemko sudah lama berusaha memindahkan kapal ke tepi pantai, tapi perairan yang dangkal menyulitkan pergeseran kapal.
“Kondisi yang kita dapati secara alam ini bisa dibilang sebuah nikmat. Sengsara membawa nikmat, karena semenjak kapal ini datang, secara teknis kita sudah coba menariknya. Namun, laut ini dangkal, sehingga hanya bisa menarik sekitar tiga kilometer ke arah bibir pantai,” katanya pada Jumat (5/4/2024).
Kendati begitu, posisi kapal saat ini jauh berbeda dari rencana. Sebelumnya, pemko berniat membuat museum bahari menggunakan kapal tersebut dengan denah lokasi yang sudah dirancang.
“Beda posisi sedikit dari rencana awal peletakan kapal untuk Museum Bahari. Namun, posisi saat ini harus kita amankan, sehingga tujuan kapal ini untuk objek wisata bisa termanfaatkan,” ujarnya.
Terakhir, Pemko Pariaman membuatkan kanal agar posisi kapal tetap aman berada di garis pantai. Pembuatan kanal juga diharapkan menghindari gelombang laut tinggi yang akan membuat Kapal Perang Teluk Bone 511 terseret menjauhi pantai. (*)