PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Pariaman mencatat, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) di daerah tersebut pada Semester I tahun 2024 mencapai 53,13 persen atau sebanyak Rp26,84 miliar dari target satu tahun senilai Rp50,51 miliar.
Kepala BPKPD Kota Pariaman, Buyung Lapau mengatakan PAD tersebut terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan dan lain-lain PAD sah.
“Berdasarkan rincian tadi, untuk pajak daerah sudah 45,41 persen, retribusi daerah 31,71 persen, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 113,47 persen dan lain lain PAD sah sebanyak 38,39 persen,” ujarnya pada Jumat (2/8).
Pada sisi lain, Penjabat Wali Kota Pariaman, Roberia mengatakan, capaian PAD pada semester 1 cukup memuaskan. Terutama untuk capaian retribusi daerah yang lebih tinggi dibanding tahun lalu.
“Kalau dilihat retribusi Oktober 2023 capaiannya hanya sekitar 10 persen. Angkanya jelas jauh meningkat pada tahun ini, karena terhitung Juni kemarin sudah mencapai 38,39 persen,” ungkapnya.
Roberia bertugas menjadi Penjabat kepala daerah di Kota Pariaman pada Oktober lalu. Ia mengaku miris karena saat kedatangannya disambut dengan laporan capaian retribusi yang hanya 10 persen. Oleh sebab itu, pihaknya mengupayakan peningkatan pada capaian PAD khususnya retribusi daerah pada tahun 2024.
“Semoga keadaan semakin membaik, karena semakin besar capaian PAD, maka semakin lancar juga kita membiayai berbagai program kerja pemko,” tuturnya.
Selain peningkatan retribusi daerah yang cukup pesat, Roberia mengaku capaian hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dalam rincian PAD memberi dampak yang cukup besar untuk persentase semester 1. Ia takjub lantaran deviden yang diterima mencapai lebih dari seratus persen.
“Untuk kekayaan yang dipisahkan ini capaiannya di luar dugaan karena target awalnya senilai Rp9,9 miliar, tetapi Bank Nagari memberi deviden lebih hingga Rp11 miliar,” ujarnya.
Melihat peningkatan yang positif, Roberia optimis bahwa capaian PAD Kota Pariaman sampai akhir tahun nanti bisa seratus persen. Namun, ia menekankan kepada jajarannya agar menjalankan roda pemerintahan secara terbuka dan transparan untuk menghindari kebocoran pungutan pajak dan retribusi.
“Kalau dijalankan secara terbuka dan transparan, saya yakin PAD tahun ini akan terus meningkat bahkan bisa melebihi target Rp50 miliar. Kita bisa optimis melampaui capaian tahun lalu yang berkisar Rp38 miliar,” ujarnya.
Pada kesempatannya, Roberia menyentil capaian PAD pada tiga tahun terakhir yang tidak mencapai target. Menurutnya, penurunan target pada tahun ini merupakan langkah strategis mengingat kemampuan daerah yang tidak bisa mencapai target tersebut.
“Kalau diidentifikasi tentu ada banyak permasalahan yang membuat tidak tercapainya target PAD selama tiga tahun sebelumnya. Bisa jadi kemampuan yang terbatas, kunjungan wisata yang berkurang, atau kemungkinan paling buruk ialah adanya kebocoran,” terangnya.
Sementara itu, untuk penyerapan APBD sampai semester 1 2024, Roberia menyebut sudah di atas 50 persen. Jumlah tersebut menurutnya sudah menepis anggapan orang-orang bahwa ia telah membatasi kegiatan di pemko Pariaman.
“Pada evaluasi kedua sebagai Pj pada April kemarin, penyerapan anggaran kita baru 20 persen. Namun, persentase tersebut meningkat di atas 50 persen usai semester 1 2024 dan mendapat apresiasi saat evaluasi Pj bulan Juli kemarin,” ungkap Roberia. (*)