PASBAR, HARIANHALUAN.ID—Pemkab Pasaman Barat menargetkan luas tanam padi gogo selama 2025 ini mencapai 3.742 hektare (ha) dengan produksi 8.875 ton. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat Doddy San Ismail mengatakan bahwa target tersebut telah disepakati dengan petani dan luas lahan padi gogo yang tersebar di beberapa kecamatan.
“Kami optimis target tanam dan produksi itu tercapai hingga akhir tahun, karena hingga saat ini luas tanam telah mencapai 59 hektare,” katanya.
Dia mengatakan upaya mencapai target tanam itu adalah dengan memanfaatkan lahan kosong ketika tanaman kelapa sawit sedang peremajaan. Potensi pengembangan padi gogo, kata Dia, cukup tinggi. Sebab, luas lahan perkebunan kelapa sawit yang dalam peremajaan cukup luas saat ini mencapai ratusan hektare.
“Lahan kosong itu bisa dimanfaatkan oleh warga untuk menanam padi gogo selain tanaman jagung dan kedelai,”ujarnya.
Ia melanjutkan, target luas panen 3.550 hektare dengan produksi 2,5 ton per hektare. “Maka kami yakin produksi mencapai 8.874 ton selama 2025 ini,” katanya.
Menurut Dia pihaknya terus meningkatkan sosialisasi ke masyarakat agar menanam padi gogo. Adapun keunggulan padi gogo ini, katanya bisa ditanam di lahan kering, bisa ditanam di lahan integrasi dengan tanaman tahunan seperti kelapa sawit, karet, dan tanaman lainnya
“Sumber benih lokal padi gogo Pasaman Barat juga tersedia, baik yang sudah dilepas oleh Kementerian Pertanian maupun yang sudah didaftarkan ke pusat perlindungan varietas/Kementan RI,” katanya pula.
Pihaknya juga telah membuat rencana pengembangan padi gogo dalam mendukung ketahanan pangan lokal maupun nasional. Di antara rencana yang akan dilakukan, kata dia, adalah penambahan areal tanam di lahan perkebunan terutama di lahan replanting atau peremajaan kelapa sawit dan penambahan areal tanam melalui peningkatan indeks pertanaman dari satu kali menjadi dua kali setahun.
Ia menambahkan padi gogo dapat menjadi solusi optimalisasi lahan kering sebagai pengganti lahan sawah. (*)