“Khusus Sialang, provitasnya bahkan tembus 6 ton/hektare. Ini jadi contoh bahwa jika petani diberi dukungan yang tepat, hasilnya luar biasa,” ucapnya.
Wikarta, Ketua Kelompok Tani Sialang, juga menjelaskan bahwa para petani kini mulai menggunakan alat modern, meninggalkan sistem manual. Hal ini membuat proses panen lebih cepat dan efisien.
“Kami optimis ke depan bisa panen sampai tiga kali setahun. Terima kasih juga untuk Bulog yang sudah membeli gabah kami dengan harga baik,” ujarnya.
Meski hasil panen menggembirakan, masih ada tantangan yang dihadapi petani, salah satunya akses jalan ke lahan dan kebutuhan alat pertanian tambahan. Penjabat Wali Nagari Bunuik, Zul Atiska, berharap pemerintah terus memberi perhatian agar produktivitas petani makin meningkat.
“Lahan ini kebanggaan kami. Dengan dukungan alat dan infrastruktur yang memadai, potensi kami bisa jauh lebih besar,” katanya.
Sebagai penutup, perwakilan kelompok tani menyerahkan proposal bantuan kepada tamu undangan. Harapannya, kolaborasi antara petani dan pemerintah terus berlanjut demi mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan di Sumatera Barat. (*)