“Tujuannya ya jelas, untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan sesuai bidang kejuruan masing-masing dan meningkatkan keterampilan masyarakat pada usia produktif yang tidak melanjutkan pendidikan,” katanya.
Kemudian, lanjutnya, dengan keterampilan yang telah dimiliki diharapkan peserta dapat menumbuhkan jiwa wirausaha mandiri. Serta terwujudnya kualitas sumber daya manusia yang terampil, kompeten dan produktif pada bidang masing-masing kejuruan yang memenuhi persyaratan untuk mengisi jabatan operator di perusahaan/dunia usaha.
Pelatihan yang bersumber dari dana APBN ini dilakukan untuk melatih masyarakat pada usia produktif antara usia 18 sampai dengan 26 tahun.
Dimana sasaran yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah untuk terciptanya kompetensi sumber daya manusia unggul demi tercapainya masyarakat terampil dan maju. Melalui program peningkatan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas berupa pelatihan berbasis kompetensi.
“Program pelatihan yang ada di UPT BLK Kabupaten Pasaman Barat mengacu pada kebutuhan kompetensi yang ada di pasar kerja, sehingga lulusannya dapat diserap di dunia usaha dan industri,” katanya.
Ia menambahkan, dengan pertumbuhan penduduk yang begitu tinggi, ditambah lagi lulusan dari pendidikan formal kurang terampil, beretos kerja rendah, kurang profesional. Akan mengalami kesulitan masuk di pasar kerja baik di dalam maupun di luar negeri.
“Untuk mengatasi hal tersebut, Disnaker melalui UPT Balai Latihan Kerja Kabupaten Pasbar berupaya memanfaatkan potensi yang ada untuk mengurangi pengangguran melalui program peningkatan tenaga keja dan produktivitas berupa pelatihan berbasis kompetensi,” katanya.
Karena, katanya, dipandang perlu untuk melakukan kegiatan pelatihan pada masyarakat usia produktif agar bisa bersaing di dunia kerja, yang diharapkan akan berdampak pada pengurangan angka pengangguran yang mana sudah mencapai 13.377 orang (6.33 persen dari angkatan kerja). (*)