PASBAR, HARIANHALUAN.ID – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) memberikan edukasi tentang perilaku LGBT kepada pelajar, Selasa (23/1/2024) di aula rumah dinas wakil bupati setempat.
Pada kegiatan pertemuan bulanan GOW mengangkat tema “Pengaruh Negatif LGBT terhadap Perkembangan Remaja di Kabupaten Pasaman Barat”. Acara tersebut hadir pembina GOW Wakil Bupati Risnawanto, serta pengurus GOW.
Pembina GOW Risnawanto mengatakan bahwa pengaruh LGBT ini sudah sangat meresahkan terutama di Sumatra Barat (Sumbar), walaupun kasus ini untuk Pasbar tidak tinggi. Namun keberadaan kasus ini cukup meresahkan, karena dipengaruhi lingkungan sekitar.
“LGBT dianggap sebagai penyimpangan sosial yang akan berdampak buruk bagi penerus bangsa,” katanya.
Ia melanjutkan, kegiatan ini dilaksanakan agar anak-anak dapat terjaga dan memahami isu, pengaruh yang dapat di atasi dengan baik dan bijaksana.
“Kami atas nama Pemda Pasbar dan pembina GOW pada hari ini mengucapkan terima kasih atas program kerja kegiatan yang dilaksanakan mengawali tahun 2024 ini,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua GOW Pasbar, Fitri Risnawanto menjelaskan, tema ini diangkat berdasarkan surat dari Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Nomor 17 tahun 2024 yaitu induknya organisasi wanita se-Indonesia.“Tema ini perlu diangkat, karena kasus ini merupakan salah satu polemik di negara kita. Bagaimana pengaruh dari negara luar terhadap kasus ini cukup meresahkan, karena perilaku menyimpang ini sudah dilegalkan di negara luar dengan undang-undang yang resmi yang sebagian masyarakat Indonesia terpengaruh akan hal tersebut,” katanya.
GOW sebagai penggerak kaum perempuan tidak tinggal diam. Kowani bersama GOW se-Indonesia tidak terkecuali Pasbar melaksanakan survei terhadap kasus LGBT ini. Dengan memberikan sosialisasi pengaruh negatif LGBT terhadap perkembangan remaja seperti saat ini dengan mengundang langsung anak-anak SMP dan SMA.
“Tujuan utama diundangnya anak-anak kami mulai dari SMP dan SMA, memberikan pengetahuan terhadap kasus LGBT dan nantinya informasi ini dapat disampaikan kepada teman-temannya di sekolah. Agar perilaku menyimpang ini tidak mempengaruhi lingkungan generasi muda saat ini,” katanya. (*)