PASBAR, HARIANHALUAN.ID– Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat atau Pemkab Pasbar menggelar rapat advokasi kebijakan program CSR perusahaan sebagai salah satu strategi dalam stunting dan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim.
Rapat dipimpin langsung Bupati Hamsuardi, didampingi Wabup Risnawanto, Asisten II Endang Rirpinta, Kepala Bappelitbangda Ikhwanri dan stakeholder terkait.
Beberapa perusahaan Pasbar yang hadir diantaranya PT. Perkebunan Nusantara IV (PKS), PT. Agrowiratama, PT. Bakrie Pasaman Plantation, PT. Bintara Tani Nusantara, PT. Agro Wira Ligatsa, PT. Rimbo Panjang Sumber Makmur, PT. Perkebunan Nusantara IV (Kelapa Sawit), PT. Perkebunan Anak Nagari Pasaman, PT. Bakrie Pasaman Plantation serta Perbankan dari Bank Nagari dan Bank Mandiri. Turut hadir dari BPJS Kesehatan cabang Bukittinggi dan cabang Pasaman Barat.
Dalam arahannya, Hamsuardi menyebutkan bahwa Pemda telah melakukan beberapa kegiatan bersama perusahaan. Bahkan mendatangi perusahaan yang ada di Pasbar dalam menjalin kerjasama menanggulangi permasalahan kemiskinan, percepatan penurunan stunting dan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Pasbar.
“Jumlah kemiskinan ekstrim di Pasbar ini berdasarkan data P3KE masih cukup tinggi. Mari bersama memberikan saran dan pendapat, hingga permasalahan kemiskinan ekstrem maupun permasalahan stunting dapat ditanggulangi,”katanya.
Ia menambahkan, tahun lalu Pasbar baru dapat menanggulangi 0,7 persen. Beberapa perusahaan telah ambil andil diantaranya Wilmar Group yang memberikan CSR tahun 2023 pada empat sasaran penerima manfaat di Mandiangin, Bayur Kabung, Panjung Pangkal dan Maligi.
Sementara itu, Wabup Risnawanto menambahkan bahwa minimnya anggaran keuangan daerah tidak memungkinkan untuk menyelesaikan seluruh persoalan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, diantaranya perusahaan-perusahaan yang ada di Pasbar.
Untuk itu, Ia memohon dukungan semua pihak terutama perusahaan pengolahan kelapa sawit, perkebunan kelapa sawit, perbankan dan lainnya. Dalam menyalurkan CSR perusahaan sebagai dukungan penanggulangan kemiskinan, percepatan penurunan stunting dan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Selain itu, Kepala Bappelitbangda Pasbar Ikhwanri memaparkan capaian indikator penanggulangan kemiskinan, penurunan stunting, dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Pada tahun 2023, kemiskinan Pasbar di angka 6,92% (33.520 jiwa) dengan target di angka 6,58%. Sementara stunting tahun 2023 prevalensi di angka 29,7% atau setara 5.098 balita dengan target 14,0 %. Sementara kemiskinan ekstrem tahun 2023 sebesar 0,70 % (3.410 jiwa).
Ia menjelaskan bahwa tujuan advokasi kebijakan kolaborasi pemerintah daerah Kabupaten Pasaman Barat bersama perusahaan untuk menyamakan persepsi isu lintas sektor percepatan, penanggulangan kemiskinan, percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem. Serta melakukan kolaborasi pemerintah daerah bersama perusahaan dan perbankan dalam mempercepat penanggulangan kemiskinan, penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem.(*)