PADANG,HARIANHALUAN.ID — Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Sumatera Barat menggelar kegiatan sosialisasi Implementasi gerakan 7 Kebiasaan hidup anak Indonesia hebat sekaligus menyemarakkan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025, Rabu 07/5/2025)
Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sumatera Barat bekerjasama dengan Minangkabau Diaspora Network Global (MDNG) akan mengadakan Sosialisasi Implementasi Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan belajar praktik baik penerapannya di satuan pendidikan di Australia dan di Sumatera Barat.
Kegiatan yang digagas dan diselenggarakan oleh tim prioritas BBPMP Provinsi Sumatera Barat, mendapat pujian dari berbagai pihak karena mendatangkan para narasumber dan dikuti peserta dari berbagai unsur jenjang pendidikan se- Sumatera Barat melalui virtual.
Tidak tanggung-tanggung juga dihadiri dan dibuka secara langsung oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansyarullah yang memberikan apresiasi tinggi kepada BBPMP Provinsi Sumatera Barat.
Dalam Kegiatan itu sejumlah nama tokoh pendidikan Sumatera Barat hadir dan menjadi narasumber antara lain Gogot Suharwoto,S.Pd, M.Ed, Ph.D Dirjen Paud Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikdasmen, profesor Ismen Fanany, PhD Deakin University Australia, Profesor Fasli Jalal, Ph.D Presiden Minangkabau Diaspora Network Global dan Berry Devanda, S.Pd, M.Ed Kepala Sekolah SMA 8 Kota Padang.
Gubernur Sumatera Barat , Mahyeldi berpesan agar kegiatan ini dapat diikuti dengan sebaik baiknya dan peserta dapat mengimplementasikan program gerakan 7 Kebiasaan hidup anak Indonesia hebat untuk diterapkan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan di seluruh Sumatera Barat.
Kepala BBPMP Sumatera Barat Dr. Muslihuddin,M.Pd dalam pengantar sambutan mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada semua peserta dan narasumber hebat yang memberikan kontribusi besar terhadap pendidikan yang bermutu di Sumatera Barat.
Menariknya acara itu dilakukan dalam sesi diskusi dan tanya jawab dengan para narasumber, dimana salah satu poin bagaimana membandingkan pendidikan yang ada di Indonesia dan di Australia yang tidak jauh berbeda, sehingga banyak keinginan tahuan para peserta yang berinteraksi tanya jawab dengan para pakar dan narasumber.(*)