Ia menyoroti pentingnya menjaga Taman Kota Lubuk Sikaping yang menjadi ikon daerah. “Pasaman punya tugu Adipura berlokasi di Taman Kota Lubuksikaping. Harapan kita, taman ini bisa lebih bersih dan terawat sehingga nyaman dikunjungi warga,” ungkapnya.
Lebih jauh, Welly Suhery menekankan bahwa tantangan Pasaman ke depan adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengolah sampah. Ia mengapresiasi kondisi kebersihan di Lubuk Sikaping yang dinilai sudah baik, namun berharap hal tersebut dapat merata di seluruh kecamatan.
Karena itu, ia berharap World Cleanup Day dapat menjadi momentum untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab kolektif dalam menjaga kebersihan bersama pemerintah.
Sementara itu, Ketua Komunitas Sayang Bumi Pasaman, Afnita, SSTP, menuturkan bahwa WCD merupakan gerakan global yang dilaksanakan serentak di lebih dari 150 negara. Menurutnya, Pasaman perlu mengambil peran aktif dalam gerakan ini.
“Tahun ini kegiatan WCD dilaksanakan berdasarkan surat edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Momentum ini penting bagi Pasaman dalam mendukung program kebersihan serta pelestarian lingkungan hidup,” ujar Afnita.
Ia menjelaskan, kegiatan tahun ini juga dikemas lebih menarik dengan adanya lomba video pendek berdurasi tiga menit. Lomba ini menampilkan dokumentasi aksi gotong royong yang paling menarik dan kreatif dari para peserta.
Lomba tersebut dibuka sejak kegiatan berlangsung hingga batas akhir pengunggahan video pada 25 September 2025 pukul 23.00 WIB. Panitia menyiapkan hadiah khusus sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi masyarakat.