Prasetyo menegaskan, program bajak gratis ini bukan sekadar bantuan alat seperti masa lalu. “Dulu, alat dibeli dan diserahkan begitu saja, lalu selesai. Sekarang berbeda. Kita membangun sistem layanan pertanian yang pro-rakyat sesuai arahan Bupati, agar penerimanya benar-benar petani yang membutuhkan,” katanya.
Dinas Pertanian juga menggandeng berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memastikan akurasi data dan pemerataan manfaat program. Koordinasi lintas sektor dilakukan agar program ini efektif dan tepat sasaran sesuai semangat pengentasan kemiskinan berbasis DTSEN.
Selain layanan bajak gratis, ke depan pemerintah daerah juga akan memperkuat keberadaan Brigade Alsintan sebagai unit pelaksana operasional di lapangan. Brigade ini akan bertanggung jawab memastikan seluruh kegiatan pembajakan berjalan sesuai jadwal dan menjangkau seluruh daerah pertanian.
Prasetyo berharap, kehadiran program ini mampu menjawab berbagai keluhan petani yang selama ini kesulitan menggarap lahan akibat tingginya biaya sewa alat bajak.
“Kami ingin program ini benar-benar terasa manfaatnya di lapangan, terutama bagi petani miskin yang sangat membutuhkan,” tegasnya.
Rencananya, launching perdana program unggulan bajak gratis akan dilaksanakan di hamparan sawah Kelompok Tani Jambak, Nagari Jambak, Kecamatan Lubuk Sikaping. Dalam kegiatan itu, Bupati Welly bersama para petani akan langsung menjajal mesin bajak di area persawahan sebagai simbol dimulainya program layanan bajak gratis di Kabupaten Pasaman. (*)














