PASAMAN, HARIANHALUAN.ID–Di tengah menjamurnya biro perjalanan umrah yang hanya berorientasi bisnis, Shahibuna Umrah hadir dengan warna berbeda. Lembaga ini menempatkan nilai dakwah dan pembinaan sebagai inti pelayanan, bukan sekadar menjual tiket keberangkatan.
Dengan kantor pusat di Jalan Soekarno Hatta No.13, Manggis Ganting, Bukittinggi, Shahibuna Umrah menjelma menjadi lembaga yang dipercaya masyarakat Sumatera Barat. Mereka memadukan profesionalitas pengelolaan dengan pendekatan spiritual yang hangat.
Dalam brosur resminya, Shahibuna menegaskan komitmen utama: “Full Bimbingan Ibadah.” Sebuah kalimat sederhana, namun memiliki makna mendalam tentang tanggung jawab moral terhadap jamaah.
“Kami ingin jemaah berangkat bukan sekadar menjalankan ritual, tetapi menapaki perjalanan menuju kesadaran dan keikhlasan,” ujar Ustaz Andy Tuanku Sulaiman, Komisaris Utama Shahibuna Umrah, dalam salah satu sesi bimbingan manasik di Pasaman, Kamis (6/11).
Di bawah kepemimpinannya, Shahibuna mengembangkan sistem pembimbingan yang menyeluruh mulai dari pelatihan manasik, kajian rutin, hingga pendampingan langsung di Tanah Suci.
Salah satu langkah inovatif yang patut diapresiasi adalah bimbingan manasik gratis setiap pekan. Program ini membantu jemaah memahami setiap rukun dan tata cara ibadah dengan benar sebelum keberangkatan.
Dari sisi biaya, Shahibuna Umrah menawarkan berbagai pilihan paket yang ramah bagi masyarakat. Tersedia paket hemat Rp28 juta, paket hebat Rp33 juta, hingga paket premium Rp35 juta, dengan pelayanan lengkap dan fasilitas nyaman.
Jemaah cukup membayar DP Rp 1 juta untuk mendapatkan perlengkapan dan PNR tiket. Sistem ini membuat siapa pun bisa segera mendaftar tanpa menunggu dana terkumpul penuh, langkah cerdas yang membuka jalan bagi lebih banyak umat untuk menunaikan niat suci.
Kantor Wilayah II Sumbar Shahibuna beralamat di Jalan Perwira No.31, Nagari Pauah Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman (belakang Kantor Bupati Pasaman). Lokasi ini menjadi pusat koordinasi pelayanan jamaah untuk wilayah utara Sumbar.
Kantor ini dikoordinir oleh Aipda H. Ayi Darmadi, Kanit Politik Sat Intelkam Polres Pasaman, yang juga menjabat sebagai Koordinator Wilayah II Sumbar Shahibuna Umrah.
Wilayah koordinasi tersebut meliputi Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Lubuk Basung, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, dan Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Selain itu, Shahibuna juga memiliki Kantor Cabang di Jalan Raya Manggopoh KM 1, Simpang Empat Selatan, Nagari Lingkuang Aua, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman (samping Dealer Mitsubishi/Café Forestree).
Jaringan pelayanan yang luas ini menunjukkan keseriusan Shahibuna dalam mendekatkan layanan kepada umat. Masyarakat tidak perlu lagi ke kota besar untuk mengurus keberangkatan, cukup datang ke cabang terdekat.
Dari aspek legalitas, Shahibuna memiliki dasar hukum kuat dengan izin resmi PPIU No. 20102040117440002 atas nama PT Shahibuna Sabila Salam. Legalitas ini menegaskan komitmen mereka terhadap keamanan dan transparansi jamaah.
Program terbaru yang paling menarik perhatian publik adalah Umrah Akhir Tahun 2025 bertema “Napak Tilas Syech Ahmad Khatib Al-Minangkabawi.” Sebuah perjalanan spiritual yang menggugah kesadaran sejarah dan keilmuan umat Minangkabau.
Program ini dijadwalkan berangkat pada 31 Desember 2025, dengan penerbangan langsung Padang–Jeddah. Durasi perjalanan selama 13 hari, termasuk ziarah ke Badar dan Thaif, lokasi bersejarah perjuangan Islam.
Tema ini diangkat untuk menghidupkan kembali semangat ulama besar Minangkabau, Syech Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, yang menjadi guru bagi banyak tokoh Islam di Nusantara.
“Kami ingin jemaah merasakan kekhusyukan ibadah sekaligus menyelami sejarah perjuangan ulama kita di Tanah Suci,” jelas Ustaz Andy TK Sulaiman, yang akan mendampingi jamaah bersama Buya H. Afdhil Fadli Damrah, Lc., MA.
Pendekatan edukatif dan historis ini menjadikan Shahibuna Umrah tidak hanya sekadar biro perjalanan, tetapi lembaga dakwah yang menggabungkan dimensi ibadah, ilmu, dan cinta tanah air.
Di tengah modernisasi pelayanan, Shahibuna mampu menjaga keseimbangan antara nilai spiritual dan profesional. Bagi mereka, keberangkatan jemaah bukan sekadar angka, melainkan amanah yang harus dikembalikan dalam bentuk keberkahan.
Banyak jemaah menilai, keunggulan Shahibuna terletak pada sentuhan personal dan bimbingan rohani yang menyeluruh. Mereka tidak hanya berangkat dengan koper dan paspor, tetapi juga dengan hati yang telah disiapkan untuk bertemu Allah SWT.
Dengan dedikasi tinggi, jaringan luas, dan program-program pembinaan yang hidup, Shahibuna Umrah pantas disebut pelopor biro perjalanan yang menempatkan nilai dakwah di atas orientasi bisnis. Mereka tidak sekadar mengantarkan jemaah ke Tanah Suci tetapi menuntun jiwa menuju kedamaian dan ridha Ilahi.
Jemaah tidak hanya beribadah di Makkah dan Madinah, tetapi juga akan berziarah ke Badar dan Thaif, dua lokasi penuh sejarah perjuangan Rasulullah SAW.
Perjalanan ini dibimbing langsung oleh Ustaz Andy T.K. Sulaiman dan Buya H. Afdhil Fadli Damrah, Lc., MA, dua ulama yang dikenal berilmu dan bersahaja.
Melalui program ini, jemaah diajak menapaki jejak ulama besar Minangkabau, Syech Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, yang semangat keilmuannya telah menginspirasi banyak tokoh Islam Nusantara.
“Menunaikan umrah adalah ibadah hati. Tapi ketika hati dibimbing dengan ilmu dan sejarah, maka setiap langkah menjadi pelajaran yang meneguhkan iman,” ujar Buya Afdhil dalam sesi kajian persiapan jemaah.
Program Napak Tilas ini dirancang agar jemaah tidak hanya menunaikan ibadah wajib, tetapi juga merasakan kedalaman makna, nilai perjuangan, dan kebanggaan sebagai umat yang mewarisi semangat ulama Minangkabau.
Shahibuna Umrah hadir bukan sekadar sebagai biro perjalanan, melainkan “lembaga dakwah yang bergerak dalam pelayanan ibadah umat.” Nilai edukatif, kejujuran, dan bimbingan spiritual menjadi ciri khas yang melekat pada setiap programnya. (*)














