HARIANHALUAN.id – Pengelolaan sampah yang ada di Kota Payakumbuh selama ini sudah tergolong baik. Pemko sudah berupaya semaksimal mungkin mengatasi permasalahan sampah bahkan sudah belajar soal sampah sampai ke Eropa semasa Wali Kota Riza Falepi. Begitu juga dengan petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup sudah berupaya sekuat tenaga, dari subuh, pagi, siang, malam hingga subuh untuk membersihkan kota dari sampah-sampah.
Tetapi, hal itu menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan belum belum bisa dijadikan sebagai patokan dalam pengelolaan sampah. Buktinya, dalam penganugrahan penghargaan Adipura pada Selasa (28/2) lalu, Kota Payakumbuh belum berhasil mendapatkan penghargaan tertinggi pada lingkungan hidup tersebut.
Kota Payakumbuh hanya mendapatkan sertifikat Adipura. Padahal, pada penganugrahan penghargaan Adipura 2019 Payakumbuh sukses membawa piala yang diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Yusuf Kalla.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh Desmon Corina yang dihubungi Rabu (1/3) untuk dikonfirmasi soal menurunnya perolehan peanugrahan penghargaan Adipura itu, belum menjawab.
Sementara Asisten II Elzadaswarman mengatakan, dirinya mewakili Pemko Payakumbuh menerima sertifikat atas penghargaan Adipura yang diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
“Penghargaan kita biasa saja, dulu kita sudah menerima piala Adipura. Untuk sekarang piala memang lepas,” ujar Asisten II Elzadaswarman saat perjalanan dari Jakarta ke Payakumbuh.
Menurutnya, hal itu disebabkan karena permasalahan Tempat Pembuangan Sampah yang ada di Payakumbuh tidak memadai lagi. “Rata-rata daerah yang bermasalah dengan TPA hanya mendapatkan sertifikat Adipura,” katanya. (ddg)