HARIANHALUAN.ID – Masyarakat Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX sudah lama mengeluhkan infrastruktur jalan di daerah mereka yang mengalami rusak parah.
Infrastruktur jalan yang ada di wilayah timur Kabupaten Lima Puluh Kota tersebut tak hanya rusak parah, pada beberapa titik kondisinya bahkan ibarat kubangan kerbau, sehingga butuh perjuangan keras dari warga untuk dapat sampai ke rumah mereka masing-masing.
Terkait kondisi itu, sejumlah masyarakat Nagari Galugua berharap agar keluhan mereka terkait belum bagusnya infrastruktur jalan menuju daerah penghasil gambir itu bisa mendapat perhatian Pemprov Sumbar atau pun Pemkab Lima Puluh Kota.
“Masyarakat Nagari Galugua benar-benar mengeluh, karena sampai detik ini pemerintah daerah tak kunjung juga memperbaiki jalan yang rusak parah menuju Nagari Galugua ini,” kata salah seorang warga Nagari Galugua, Musliadi, Jumat (31/3).
Keluhan sama juga dilontarkan warga lain, Efliadi. Menurutnya, dengan keadaan jalan yang ada saat ini sangat mengganggu akses lalu lintas bagi pengendara roda dua ataupun roda empat.
“Kami sudah tidak tahan lagi dengan kondisi jalan yang seperti ini. Sudah banyak pengendara yang melintasi jalan ini menjadi korban. Warga Nagari Galugua sangat khawatir dengan keadaan ini, apalagi warga Nagari Galugua mayoritas hidupnya adalah petani. Jika sarana jalan bagus, tentu akan banyak hasil bumi yang bisa dipasarkan dan bisa meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, ” ujar Ef.
Ia menuturkan, ada beberapa titik di nagari Galugua yang kondisinya sangat memprihatinkan karena mengalami rusak parah, salah satunya di depan kantor Wali Nagari Galugua.
Wali Nagari Galugua, Wendriadi membenarkan keluhan warganya terkait kondisi jalan yang tidak layak ini. Ia mengatakan, pemerintahan nagari bersama masyarakat sudah berupaya menimbun badan jalan yang rusak secara bergotong royong.
“Namun, jika musim hujan turun kondisi jalan itu rusak lagi, dan butuh penanggulangan dengan aspal,” terangnya.
Sekaitan hal ini, Wendriadi, meminta warga yang melintas di badan jalan yang rusak parah itu untuk tetap berhati-hati.
“Atas nama pemerintahan nagari dan masyarakat Nagari Galugua, kami berharap dan meminta kepada pemerintah daerah untuk memperhatikan keluhan masyarakat Nagari Galugua ini,” pungkas Wendriadi. (*)