HARIANHALUAN.ID – Ketua DPRD Sumbar, Supardi mengapresiasi damainya kegiatan syiar Islam di Masjid Taqwa Parak Betung Payakumbuh Barat Kota Payakumbuh.
“Ramadan yang syahdu, salat berjemaah, kajian Islam, tadarus dan adanya santri dari berbagai daerah setiap hari berjalan di Masjid Taqwa Parak Betung,” ujar Ketua DPRD Sumbar, Supardi yang juga Ketua Tim III Safari Ramadan saat memberikan sambutan saat penyerahan bantuan hibah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) untuk pembangunan Masjid Taqwa Parak Betung baru-baru ini.
Supardi menuturkan, saat ia kecil dahulu, Masjid Taqwa adalah tempat bermain untuknya bersama-sama teman sebaya, termasuk menikmati mandi-mandi di kolam yang menjadi sumber air dari masjid tersebut.
“Jika diingat saat itu, ada banyak orang-orang baik di Masjid Taqwa yang telah mendahului kita, semoga mendapatkan amalan surga di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’alla,” kata Supardi.
Supardi juga menceritakan bagaimana ia dan teman-teman pada masa muda dahulu telah mengagas keberadaan pemuda masjid dengan melakukan bermacam kegiatan sosial dan kegiatan keagamaan.
“Saya mendukung dan mendorong aktifitas kelompok Pencinta Masjid Taqwa yang berbuat meningkatkan keilmuan ibadah agar jemaah dapat meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan. Membersihkan tempat ibadah merupakan bagian dari kecintaan kepada masjid, sehingga kegiatan beribadah dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.
Supardi juga mengatakan saat ini masyarakat dihadapkan pada kenyataan realitas keberadaan generasi Z yang penuh dengan kemajuan kecangihan teknologi informasi yang tanpa batasnya.
“Generasi Z ini harus diajak ke masjid, jangan sampai generasi kita mengabaikan nilai-nilai agama dan kepribadian budaya kita sendiri, dan jika kita meninggalkan generasi yang salah akan membawa kehancuran dan azab Allah itu nyata adanya,” ucapnya.
Ketua Masjid Taqwa Parak Betung Rahman Mukhat dalam kesempatan itu menyampaikan, Masjid Taqwa merupakan salah satu masjid tertua di Kota Payakumbuh yang berdiri sejak tahun 1933. Masjid ini merupakan hibah dari pedagang Sungai Pua yang menetap berusaha di sana. (len)