HARIANHALUAN.ID – Kondisi ruas Jalan Payakumbuh-Sitangkai di Nagari Labuah Gunuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota sudah sangat memprihatinkan dan dapat membahayakan pengguna jalan.
Jalan yang merupakan kewenangan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) itu kondisinya sudah banyak yang berlubang. Ketika hujan turun, lubang-lubang itu dipenuhi dengan genangan air dan licin.
Melihat kondisi mengenaskan itu, warga Lima Puluh Kota tak henti-hentinya mengeluh dan berharap agar ruas jalan dengan panjang lebih kurang 7 kilometer itu segera direalisasikan perbaikannya.
Salah seorang warga, Defri mengatakan bahwa jalan tersebut sudah mengalami kerusakan sejak lama. Diperparah lagi saat terjadi hujan membuat badan jalan digenangi air.
“Sudah lama rusaknya, tapi belum ada tanda-tanda mau diperbaiki,” kata warga Halaban itu, Senin (15/5).
Menurut Defri, pengendara yang melintas di jalan tersebut sangat terganggu akibat kerusakan badan jalan yang cukup parah, sehingga pengguna jalan harus hati-hati akibat banyaknya lubang di badan jalan.
“Terganggu, karena kondisi jalannya rusak parah sehingga harus berhati-hati,” jelasnya.
Salah seorang pengendara sepeda motor asal Kabupaten Sijunjung yang cukup sering melewati jalan tersebut mengaku prihatin dengan kondisi Jalan Payakumbuh-Sitangkai.
“Sangat memprihatinkan. Semoga segera mendapat perbaikan,” katanya.
Salah seorang tokoh masyarakat Lima Puluh Kota, Ismardi ikut memberikan tanggapan terkait tak kunjung selesainya polemik Jalan Payakumbuh-Sitangkai. Menurutnya, saat ini jalan tersebut sudah harus segera diperbaiki.
“Kondisinya semakin parah, tepatnya di simpang Taratak. Kalau tidak cepat ditanggulangi akan menimbulkan bahaya untuk pengendara,” ucap mantan Ketua DPRD Lima Puluh Kota itu.
Kerusakan yang terjadi pada ruas Jalan Payakumbuh-Sitangkai mencapai lebih kurang 7 kilometer, dan melewati tiga nagari, yakni Nagari Labuah Gunuang, Tanjung Gadang, dan Nagari Halaban. (*)