PAYAKUMBUH, HARIANHALUAN.ID —Tantangan dalam pengelolaan sumber daya air di Kota Payakumbuh yang selama ini dihadapi adalah belum optimalnya koordinasi antarpemangku kepentingan. Hal itu berdampak pada sektor pertanian dan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) memiliki peran penting karena ditempatkan sebagai bagian pengambil keputusan dan penanggung jawab dalam pengelolaan irigasi. Untuk mencapai hal tersebut maka perkumpulan petani pemakai air perlu diberdayakan.
Hal itu dikatakan Pj Wali Kota Payakumbuh, Rida Ananda saat membuka pelatihan pemberdayaan bagi P3A Kota Payakumbuh di Aula Kantor Dinas PUPR Payakumbuh pada Senin (21/8) pagi.
“Kota Payakumbuh merupakan salah satu daerah sentra pertanian, dengan setengah dari luas kota merupakan lahan pertanian yang sebagian besar dimanfaatkan sebagai areal persawahan masyarakat,” kata Rida.
Ia mengatakan, pemerintah mulai menyadari peranan masyarakat petani pemakai air sangat dibutuhkan dalam rangka pengelolaan dan pemeliharaan jaringan irigasi. “Keberadaan P3A yang berfungsi sebagi mediator dan fasilitator dalam pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya air. Maka untuk itu Pemko Payakumbuh perlu melakukan pembinaan/pemberdayaan secara berkelanjutan sebagai upaya untuk meningkatkan peran serta P3A,” katanya.
Rida menjelaskan, penyelenggaraan pembinaan atau pemberdayaan merupakan bentuk dari upaya peningkatan kapasitas P3A. Termasuk juga sebagai wadah untuk mengevaluasi peran serta P3A dan pemangku kepentingan terkait dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air serta jaringan irigasi.
“Diharapkan fungsi P3A lebih optimal dan lebih mampu dalam mengelola jaringan irigasi dan lebih mandiri dalam memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya air. Kenyataan yang menjadikan tantangan bertambah berat adalah bahwa air sebagai kebutuhan utama kehidupan mengalir melintasi batas administrasi, dipengaruhi dan mempengaruhi berbagai sektor kehidupan, kepemerintahan, dan berbagai pemangku kepentingan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Payakumbuh, Muslim mengatakan, P3A ke depan diharapkan bisa meningkatkan pemahaman dan menambah wawasan tentang berbagai hal yang menyangkut pemeliharaan, pegelolaan, serta pengamanan jaringan irigasi.
Diakui Muslim, pihaknya terus melakukan pembinaan rutin setiap tahun baik dalam bentuk pertemuan di ruangan maupun di lapangan, pembuatan buku panduan kelembagaan P3A Kota Payakumbuh. “Pembinaan dan pemberdayaan terhadap kelompok P3A di Kota Payakumbuh dilakukan untuk 75 kelompok. Semoga apa yang kami harapkan dengan kegiatan ini dapat tercapai,” ujarnya. (*)