HARIANHALUAN.ID – Sebanyak 51 orang tenaga pendidikan di Kota Payakumbuh lulus Program Guru Penggerak (PGP). Adapun 51 guru itu terdiri dari 35 orang dari jenjang TK/SD/SMP, dan 14 orang dari SLB/SMA/SMK Kota Payakumbuh.
Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah program prioritas pemerintah kota untuk memajukan Kota Payakumbuh. Peningkatan SDM ini diupayakan melalui berbagai bidang, salah satunya pendidikan.
“Selamat kepada Bapak dan Ibu guru yang telah dikukuhkan. Jadilah teladan bagi dunia pendidikan di Kota Payakumbuh. Terima kasih sekali lagi kepada semua pihak yang terlibat dalam program guru penggerak angkatan 6 dan pelatihan program belajar metode gasing yang telah kita laksanakan,”ujar Pj Wali Kota Rida Ananda usai mengukuhkan Guru Penggerak Angkatan ke-6 Kota Payakumbuh dan penutupan Pelatihan Pengimbasan Program Belajar Metode Gasing Bagi Guru SD se-Kota Payakumbuh di Aula Ngalau, Balai Kota Payakumbuh pada Senin (4/9).
Kata Rida, guru penggerak adalah orang pilihan yang ikut menentukan maju atau mundurnya pendidikan di Kota Payakumbuh. “Kami sebagai kepala daerah Kota Payakumbuh berharap kota kita dapat jadi pionir dan contoh bagi daerah lain dalam bidang pendidikan. Program guru penggerak merupakan upaya kita untuk mewujudkan standar pendidikan nasional di Kota Payakumbuh,” ungkap Rida.
Ia menuturkan, Program Guru Penggerak (PGP) merupakan kegiatan pengembangan profesi melalui pelatihan dan pendampingan, yang berfokus pada mendorong kepemimpinan siswanya dengan menjadi teladan serta agen transformasi ekosistem pendidikan profil pelajar pancasila.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Dasril menyampaikan Kota Payakumbuh mulai bergabung program guru penggerak angkatan ke-6 sejak tahun 2022. Hingga saat ini, program guru penggerak di Kota Payakumbuh telah sampai di PGP angkatan ke-9.
“Kami berharap guru memiliki kompetensi dalam pengembangan diri dan orang lain, pengembangan pembelajaran, manajemen sekolah serta pengembangan sekolah. Pemerintah Kota Payakumbuh memiliki harapan besar agar guru dapat menerapkan di satuan pendidikan masing-masing,” tukas Dasril.
Kemudian, pelatihan pengimbasan program belajar matematika metode gampang-asyik-menyenangkan (Gasing) diikuti oleh 32 guru dan 64 murid dan juga sudah dilakukan pengimbasan ke 140 orang guru SD negeri dan swasta dari tanggal 7 Agustus 2023 sampai dengan 31 Agustus 2023 dengan materi penjumlahan, perkalian, pembagian, dan pengurangan.
“Kami berharap kedepannya kegiatan metode gasing ini terus dikembangkan oleh para guru di kelasnya masing-masing. Dengan demikian kemampuan numerasi anak-anak kita ditingkatkan dan hasil assesmen nasional tahun berikutnya juga terus meningkat,” tutup Dasril. (*)