HARIANHALUAN.ID – Sebagai upaya pengurangan resiko bencana serta untuk membantu menyelaraskan berbagai kebijakan, perencanaan dan program yang berhubungan dengan kebencanaan, Badan Penangguangan Bencana Daerah (BPBD) membentuk forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB). Sosialisasi pembentukan Forum PRB itu dipimpin langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota, Rahmadinol pada Kamis (14/9) siang.
Sebagai langkah awal pembentukan Forum PRB tersebut, BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota melakukan sosialisasi dengan berbagai unsur. Seperti dengan kampus Politeknik Pertanian Payakumbuh, PMI Lima Puluh Kota, Tagana Lima Puluh Kota, LKAAM, MUI Lima Puluh Kota, Jurnalis Peduli Bencana, Baznas Lima Puluh Kota, Kwarcab Lima Puluh Kota, Pok Darwis, RAPI Lima Puluh Kota, dan sejumlah pihak lainnya.
Saat sosialisasi ini, Kalaksa BPBD Lima Puluh Kota, Rahmadinol menyatakan di Lima Puluh Kota sebagai salah satu daerah rawan bencana perlu dibentuk Forum PRB.
“Penanganan bencana tidak bisa diserahkan kepada pemerintah saja, tetapi juga harus melibatkan seluruh unsur untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana,” ungkap Rahmadinol.
Menurut dia, kehadiran Forum PRB memegang peranan penting sebagai wadah pegiat PRB yang mengakomodasi unsur-unsur agar terlibat dalam penanganan bencana. Setelah menjalani rapat yang cukup alot dan menampung masukan dari anggota rapat, akhirnya forum berhasil melahirkan kepengurusan Forum PRB Kabupaten Lima Puluh Kota dengan mempercayakan Yulius S.Ag, M.Ag sebagai Ketua dan jabatan Sekretaris dipercayakan kepada Azrul Aziz Dt. Karongkong dan Alfianto,SH sebagai Bendahara.
Menurut Kalaksa BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota, Rahmadinol, setelah struktur Forum PRB ini rampung, akan di SK dan dikukuhkan oleh Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Datuak Bandaro Rajo. (*)