PAYAKUMBUH, HARIANHALUAN.ID—Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Payakumbuh, Jasman Rizal mengatakan, pemerintah daerah setempat berkomitmen untuk menurunkan angka Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Dalam lima tahun terakhir sejak 2017 telah dilakukan peningkatan kualitas RTLH, dari yang sebelumnya berjumlah 2.809, kini masih tersisa sebanyak 1.080 unit RTLH.
Beberapa waktu lalu, pihaknya juga melakukan penyerahan bantuan stimulan pembangunan rumah baru layak huni Dana Insentif Fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Payakumbuh 2023 di salah rumah penerima bantuan di Kelurahan Ompang Tanah Sirah.
“Tahun 2023 ini ditangani sebanyak 121 unit rumah, termasuk 11 unit pembangunan baru yang kami serahkan, bersumber dari APBD dan Dana Insentif Fiskal dari pemerintah pusat,” ujarnya, Kamis (16/11/2023).
Ia menyebut, selama periode 2017-2023 Pemko Payakumbuh melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman telah berhasil membantu meningkatkan rumah sebanyak 1.629 unit RTLH menjadi Rumah Layak Huni (RLH) yang bersumber dari bermacam sumber dana baik APBD, APBN, Baznas, CSR, dan lain sebagainya.
“Jumlah ini tentunya cukup banyak dapat kami capai di tengah kemampuan keuangan daerah yang sangat terbatas,” katanya.
Ia mengatakan, bantuan peningkatan kualitas RTLH merupakan bentuk perhatian dari Pemko Payakumbuh yang diberikan kepada masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Hal ini sebagai upaya mengurangi keberadaan RTLH, yang juga merupakan upaya untuk mengentaskan kemiskinan di Kota Payakumbuh,” ujarnya.
Jasman juga telah menyerahkan bantuan alokasi untuk 11 unit rumah dalam bentuk pembangunan baru yang ada di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Payakumbuh Barat dan Payakumbuh Utara dengan alokasi besaran Rp50 juta untuk satu unit rumah. Besaran bantuan sebesar Rp38 juta untuk bangunan dan Rp12 juta untuk upah.
Untuk Payakumbuh Utara terdapat enam unit, yakni Kelurahan Balai Tongah Koto dua unit, Kelurahan Tigo Koto Diateh satu unit, Koto Kaciak Kubu Tapak Rajo satu unit, Ompang Tanah Sirah satu unit, serta Ikua Koto Dibalai satu unit. Sementara untuk Kecamatan Payakumbuh Barat sebanyak lima unit, yakni Kelurahan Kubu Gadang dua unit dan Kelurahan Payolansek tiga unit.
“Bantuannya bersifat stimulan, dalam artian berbentuk rangsangan untuk lebih mendorong dan meningkatkan keswadayaan, di mana masyarakat penerima dan lingkungan tetap dibutuhkan peran serta untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal,” ujarnya.
Diharapkan dengan kondisi rumah yang telah menjadi layak huni, masyarakat akan lebih meningkatkan kehidupan menjadi lebih sehat, timbul semangat kerja, dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian yang lebih baik.
“Selamat kepada warga masyarakat yang hari ini memperoleh alokasi untuk pembangunan baru rumahnya, selalu berupaya meningkatkan lagi kondisi rumah yang terbangun nantinya, senantiasa rumah yang terbangun dipelihara secara baik,” katanya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasab Permukiman payakumbuh, Marta Minanda mengatakan, maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas RTLH dan Pembangunan baru adalah meningkatnya persentase rumah layak huni di Kota Payakumbuh.
“Selanjutnya meningkatnya pendapatan masyarakat, meningkatnya kualitas hidup, dan kesejahteraan masyarakat di Kota Payakumbuh,” katanya.
Ia mengatakan, sasaran alokasi bantuan yakni pencegahan perumahan kumuh dan permukiman kumuh, penataan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh di perkotaan.
“Salah satu bentuk bantuan adalah peningkatan kualitas rumah tidak layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah tahun 2023 ini adalah untuk kategori rumah dengan tingkat kerusakan berat 65 persen,” ujarnya.