PAYAKUMBUH, HARIANHALUAN.ID —Sejak ditutupnya TPA Regional Payakumbuh oleh Pemprov Sumbar, sejak itu pula muncul tumpukan-tumpukan sampah di Kota Payakumbuh. Setidaknya, ada 40 ton tumpukan sampah di Kota Payakumbuh setiap hari yang tersebar di berbagai sudut kota.
Berbagai upaya sudah dilakukan Pemko Payakumbuh untuk mengatasi tumpukan sampah, tetapi hal tersebut belum bisa membuat Kota Payakumbuh terbebas dari persoalan sampah. Apalagi dengan akan berakhirnya kerja sama Pemko Payakumbuh dengan Pemko Padang dalam pembuangan sampah dalam 30 hari ke depan, hal itu akan menjadi persoalan baru nantinya terhadap masalah sampah di Kota Payakumbuh.
Pj Wali Kota Payakumbuh, Jasman mengatakan, Pemko sudah berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah sampah dari hulu hingga ke hilir. Seperti memberikan edukasi kepada masyarakat untuk bisa mengelola sampah rumah tangga secara pribadi, mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, hingga upaya Pemko Payakumbuh mencari alternatif untuk terkait lokasi pembuangan sampah.
“Sejak edukasi dan pemahaman kepada masyarakat kami berikan sudah berdampak positif terhadap produksi sampah dalam kota. Biasanya, produksi sampah dari 80 hingga 100 ton per hari. Sekarang sudah berkurang menjadi 50 hingga 70 ton per hari. Masyarakat kami ajak untuk bisa mengelola sampah mereka secara pribadi. Ini langkah kami dari hulu untuk mengurangi produksi sampah,” kata Jasman ketika dihubungi pada Selasa (30/1) siang.
Diakui Jasman, Pemko Payakumbuh sudah membahas solusi sampah tersebut dengan Gubernur Sumbar, yaitu dengan memanfaatkan kembali TPA Regional sebagai lokasi pengolahan sampah.
“Dengan Pak Gubernur kami sudah membahas ini. Kita tidak lagi membicarakan pembuangan sampah, tetapi lebih fokus untuk pengolahan sampah. Sehingga dengan adanya pengolahan nantinya sampah tidak menumpuk lagi,” ujar Jasman.