“Inisiatif SATUSEHAT juga menjadi bentuk upaya percepatan adopsi teknologi dalam sektor kesehatan untuk mencapai satu data kesehatan yang terintegrasi dengan mengedepankan interoperabilitas antar sistem,” tambahnya.
Menurutnya, platform yang akan mengintegrasikan seluruh data, hasil analisis, pelayanan kesehatan dari pasien ini dapat mempermudah Faskes dalam mengoptimalisasi pelayanan yang diberikan.
“Koneksi dengan SATUSEHAT dapat mengurangi redudansi data, mengurangi redudansi proses jenis treatment atau layanan yang diberikan kepada pasien karena semua informasi yang telah terhubung dan dapat diakses oleh semua faskes dimanapun berada,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Technical Working Group SATUSEHAT, dr Ahmad Hidayat menjelaskan sejumlah peluang pemanfaatan kecerdasan buatan dalam implementasi RME.
“Kecerdasan buatan (Artificial intelligence) dapat meningkatkan akurasi entry data rekam medis melalui teknologi NLP dan machine learning, membantu menganalisis data RME untuk identifikasi tren penyakit dan faktor risiko dan mendukung keputusan klinis untuk diagnosis dan terapi,” paparnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh Kota, Yulia Masna mengatakan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota terus mengupayakan penerapan RME di seluruh fasilitas kesehatan di Kabupaten Limapuluh Kota.
“Puskesmas kita sudah mencoba menggunakan RME namun memang masih ada yang terkendala perangkat dan akan segera disediakan. Selanjutnya di beberapa puskesmas juga terdapat kendala di jaringan internet,” ujarnya.