HARIANHALUAN.ID – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Direktorat Ekonomi Digital menggelar seminar bertajuk “Adopsi Teknologi Digital Kesehatan: Rekam Medis Elektronik (RME) berbasis Artificial Intelligence yang terintegrasi SATUSEHAT” di Kota Payakumbuh, Kamis (13/6/2024).
Seminar tersebut diselenggarakan guna meningkatkan pemahaman peserta terkait Rekam Medis Elektronik dan pemanfaatan kecerdasan artifisial (artificial intelligence).
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program Adopsi Teknologi Digital di Sektor Strategis Kesehatan yang diusung oleh Direktorat Ekonomi Digital, dalam membantu percepatan transformasi digital khususnya di sektor kesehatan.
“Ini upaya kami dalam rangka membantu percepatan transformasi digital dan penggunaan Rekam Medis Elektronik (RME) pada fasilitas pelayanan kesehatan di kawasan prioritas, khususnya di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat,” ujar Hari Purwadi, Ketua Tim Transformasi Digital Sektor Pendidikan, Kesehatan, dan Pariwisata dalam sambutannya.
Hari berharap, para peserta dari FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) mampu memanfaatkan layanan RME berbasis teknologi Kecerdasan Artifisial yang akan disediakan oleh Nexmedis selaku startup digital yang menjadi mitra kominfo dalam program adopsi teknologi digital di sektor kesehatan, sebagai tools analisis yang dapat membantu tingkat akurasi pemilihan kode ICD 10 dalam pencatatan RME atas indikasi gejala atau diagnosis dari sebuah penyakit.
Selain itu Dinas Kesehatan setempat dengan dashboard monitoring juga dapat memanfaatkan solusi layanan nexmedis ini untuk membuat kebijakan berdasarkan data yang ada secara real-time.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengakselerasi integrasi Faskes dengan platform SATUSEHAT Kementerian Kesehatan.
“Inisiatif SATUSEHAT juga menjadi bentuk upaya percepatan adopsi teknologi dalam sektor kesehatan untuk mencapai satu data kesehatan yang terintegrasi dengan mengedepankan interoperabilitas antar sistem,” tambahnya.
Menurutnya, platform yang akan mengintegrasikan seluruh data, hasil analisis, pelayanan kesehatan dari pasien ini dapat mempermudah Faskes dalam mengoptimalisasi pelayanan yang diberikan.
“Koneksi dengan SATUSEHAT dapat mengurangi redudansi data, mengurangi redudansi proses jenis treatment atau layanan yang diberikan kepada pasien karena semua informasi yang telah terhubung dan dapat diakses oleh semua faskes dimanapun berada,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Technical Working Group SATUSEHAT, dr Ahmad Hidayat menjelaskan sejumlah peluang pemanfaatan kecerdasan buatan dalam implementasi RME.
“Kecerdasan buatan (Artificial intelligence) dapat meningkatkan akurasi entry data rekam medis melalui teknologi NLP dan machine learning, membantu menganalisis data RME untuk identifikasi tren penyakit dan faktor risiko dan mendukung keputusan klinis untuk diagnosis dan terapi,” paparnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh Kota, Yulia Masna mengatakan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota terus mengupayakan penerapan RME di seluruh fasilitas kesehatan di Kabupaten Limapuluh Kota.
“Puskesmas kita sudah mencoba menggunakan RME namun memang masih ada yang terkendala perangkat dan akan segera disediakan. Selanjutnya di beberapa puskesmas juga terdapat kendala di jaringan internet,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Yuniri Yunirman mengatakan bahwa saat ini RME sudah dilaksanakan di seluruh puskesmas dan di RSUD Adnaan WD.
“Namun kami berharap dan mendorong agar seluruh klinik swasta dan praktek dokter umum ataupun dokter gigi juga dapat segera melaksanakan RME ini,” ungkapnya.
Sebagai informasi, kegiatan ini membuka rangkaian program Adopsi Teknologi Digital Sektor Kesehatan di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota oleh Direktorat Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Adapun peserta yang hadir dalam seminar tersebut adalah Kepala Puskesmas, Dokter pemilik Klinik/ Tempat Praktik Dokter Mandiri, manajemen Klinik dan Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Peserta mendapatkan kesempatan sesi bimbingan teknis dan praktek RME, peserta praktek melalui sistem penyedia RME yang terintegrasi dengan Kecerdasan buatan (Artificial intelligence).
Seminar ini turut mengundang Fena Amalia Untari selaku Regional Onboarding Coordinator Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI, dr. Ahmad Hidayat selaku Ketua Technical Working Group Satu Sehat, Yehuda Dani Utomo selaku perwakilan Asosiasi Healthtech Indonesia.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua IDI Payakumbuh dan Limapuluh Kota, Kepala Puskesmas di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota, Perwakilan diskominfo Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota. (*)