“Birokrasi Pintar berarti birokrasi yang Profesional, Inovatif, berintegritas, Tangguh, Akuntabel, dan Responsif. Ini adalah fondasi kelembagaan yang akan menggerakkan berbagai inovasi di lapangan,” jelasnya.
Ia menyebut, kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi penentu keberhasilan implementasi program inovasi tersebut. ASN, katanya, harus memiliki semangat juang dan daya pikir tinggi dalam menghadapi tantangan pembangunan.
“Kalau diibaratkan kendaraan, seorang kepala OPD harus punya CC di atas 2.500. Artinya, punya tenaga, daya pikir, dan keberanian mengambil terobosan. Kalau hanya 1.500 CC, baru jalan sedikit saja sudah ‘berasap’,” ucapnya berseloroh.
Evafauza optimistis, melalui Gerbang Pessel Maju, percepatan pembangunan daerah dapat berlangsung lebih cepat, terukur, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
“Ini bukan sekadar program, tetapi gerakan kolektif untuk menciptakan perubahan nyata di Pesisir Selatan. Inovasi tidak harus mahal, tapi harus berdampak. Kita ingin perubahan yang dirasakan masyarakat, dari nagari hingga kabupaten,” pungkasnya. (*)