Menurutnya, keberadaan pondok pesantren di Pesisir Selatan telah memberikan sumbangsih besar dalam membentuk generasi yang berakhlak dan berdaya saing. Karena itu, pemerintah daerah perlu terus memperkuat sinergi dengan lembaga-lembaga pesantren.
“Pemerintah daerah dan DPRD berkomitmen mendukung penguatan pesantren, baik melalui regulasi, program pemberdayaan, maupun peningkatan sarana dan prasarana. Santri adalah aset bangsa yang harus kita dukung bersama,” katanya.
Selain itu, Dani juga mengajak seluruh santri untuk meneladani semangat jihad para ulama terdahulu yang berjuang demi kemerdekaan Indonesia, namun diwujudkan dalam konteks masa kini melalui karya dan kontribusi nyata.
“Semangat perjuangan ulama dan santri dulu harus diterjemahkan dalam bentuk karya nyata. Hari ini, jihad santri adalah melawan kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan dengan ilmu dan karya,” ungkapnya.
Ia berharap, peringatan Hari Santri menjadi momentum memperkuat kolaborasi antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat dalam membangun peradaban bangsa yang maju dan bermartabat.
“Santri harus menjadi teladan dalam menebar nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, dan kepedulian sosial. Dengan semangat gotong royong dan akhlak mulia, kita bisa membawa Pesisir Selatan menjadi daerah yang religius, berdaya, dan sejahtera,” tuturnya. (*)