Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pemkab Pessel), lanjut Risnaldi, berkomitmen memperkuat Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gambir, dengan fokus pada penguatan ekosistem industri, infrastruktur pendukung, dan akses permodalan.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan perbankan dalam memberikan pembiayaan berbunga rendah bagi pelaku IKM, serta pendampingan teknis bersama akademisi dan kementerian terkait.
Selain hilirisasi, Risnaldi juga menyoroti peluang diversifikasi produk turunan gambir. Menurutnya, komoditas ini memiliki prospek besar dikembangkan sebagai bahan baku farmasi, suplemen kesehatan, kosmetik, dan pewarna alami berkualitas tinggi.
Ia mendorong akademisi untuk terus melakukan riset inovatif, sementara kementerian diharapkan membantu proses sertifikasi produk agar mampu menembus pasar global.
Dalam forum itu, Risnaldi juga menegaskan pentingnya aspek keberlanjutan dan sertifikasi internasional seperti Rainforest Alliance dan Good Agricultural Practices (GAP), serta penerapan sistem traceability dari kebun hingga produk jadi.
“Konsumen global kini menuntut produk yang ramah lingkungan. Karena itu, keberlanjutan harus menjadi bagian dari strategi daya saing gambir,” katanya.
Wabup Risnaldi juga menyoroti pentingnya digitalisasi pemasaran dan diplomasi ekonomi untuk memperluas pasar, tidak hanya ke India, tetapi juga ke Eropa dan Amerika.














