PESSEL, HARIANHALUAN.ID — Selain menjadi destinasi wisata prioritas, kawasan Mandeh, Pesisir Selatan (Pessel) juga berpotensi untuk dikembangkan menjadi sentra budidaya ikan kerapu di Sumatera Barat (Pasbar). Kendati demikian, pengembangannya tetap harus menyesuaikan dengan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K).
Hal ini disampaikan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Pessel, Yozki Wandri saat menghadiri kegiatan Ketahanan Pangan Budidaya Ikan Kerapu Bebek di Pandan View, kawasan Mandeh, Selasa (20/6) kemarin.
Kegiatan yang digagas oleh Lantamal ll Padang ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat setempat dalam upaya mengembangkan budi daya ikan kerapu di kawasan Mandeh.
Ia mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Lantamal II dalam upayanya untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada di wilayah itu. “Kawasan Mandeh sangat potensial dikembangkan untuk bidang pariwisata dan budidaya ikan kerapu ini. Tentu dalam pengembangannya harus mengikuti RZWP3K yang sudah mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung kawasan,” kata Yozki, seperti dilansir dari laman resmi Pemkab Pessel, Rabu (21/6).
Pihaknya berharap pelatihan ini bisa meningkatkan kemampuan teknis pembudidaya, sehingga usaha yang dikembangkan bisa berhasil. “Pelatihan ini tentu perlu disambut dengan program pembesaran kerapu bebek yang program tersebut bisa dialokasikan melalui program Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar,” katanya.
Selanjutnya ia menjelaskan, integrasi ini tentu akan sangat membantu masyarakat Pessel, terutama sejak kewenangan budidaya laut menjadi kewenangan provinsi.
Pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari, dengan materi pelajaran/teori pada hari pertama dan pelaksanaan praktek pada hari berikutnya. Dalam kegiatan tersebut ikut hadir Wakil Komandan Lantamal II Padang, Kolonel Marinir Arianto Beni Sarana. Kegiatan itu diikuti lebih kurang 100 peserta yang berasal dari warga setempat yang ada di kawasan Mandeh. (h/rel)