Jalan Penghubung Empat Desa di Sawahlunto Putus Akibat Longsor

SAWAHLUNTO, HARIANHALUAN.ID- Ruas jalan utama penghubung 4 desa, Desa Pasar Kubang, Desa Kubang Tangah, Desa Lumindai dan Desa Balai Batu Sandaran menuju Solok atau Kota Padang tersebut akibat longsor yang melanda Dusun Talang Tuluih, Desa Silungkang Duo, Kota Sawahlunto, Selasa (06/02/2024).

Peristiwa longsor tersebut terjadi pukul 7.30 WIB, namun hingga malam ini jalan tersebut belum bisa dilalui, baik kendaraan roda empat maupun roda dua.

“Sudah lebih 12 jam masyarakat tidak bisa melewati jalur ini. Dari jam setengah 8 pagi sampai jam 10 malam ini,” keluh Kepala Desa Silungkang Duo, Wandi kepada media, Selasa malam (6/2/2024).

Pasca kejadian tadi, pihaknya bersama masyarakat langsung gotong royong membersihkan material. Namun karena material terlalu besar kami melapor ke Dinas Pekerjaan Umum, BPBD, Sekda hingga Pj. Walikota, sayangnya pihaknya tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.

Ia mengaku khawatir jika ada korban pada kejadian tersebut, karena peristiwa tersebut terjadi pada jam sibuk.

“Makanya kami mendesak pihak terkait segera membersihkan material longsor,” ungkapnya lagi.

Wandi melanjutkan, pembersihan material longsor baru dikerjakan pukul 13.30 WIB oleh BPBD Sawahlunto menggunakan alat berat mini setelah melakukan pengecekan dan survei pukul 9.30 WIB.

“Pengerjaan sempat tertunda jam 4 sore karena daerah tersebut dilanda hujan lebat. Dikhawatirkan terjadi longsor susulan yang membahayakan,” katanya lagi.

Sementara Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Sawahlunto, Dedi Satria mengatakan hingga saat ini masih dilakukan pembersihan material longsor. Diperkirakan jalan baru bisa dilalui kendaraan roda dua esok harinya.

“Sementara untuk kendaraan roda empat kami usahakan secepatnya. Karena material longsor yang besar dan alat cuma satu, jadi pengerjaan agak lambat,” jelasnya.

Dedi mengaku memang alat BPBD tiba siang, hal tersebut dikarenakan pihaknya menerima laporan dari Desa pukul 8.00 WIB. Setelah tiba dan survei, ternyata material longsor besar, lalu BPBD berusaha meminjam alat berat milik Dinas PU.

“Namun karena alat berat Dinas PU rusak, kami berinisiatif memakai alat berat BPBD. Tim bergerak dari kantor jam 11 siang. Karena kendaraan pengangkut alat berat tidak bisa mengakses lokasi longsor, terpaksa alat berat kami bawa langsung sejauh 3 km,” jelasnya lagi. (*)

Exit mobile version