SAWAHLUNTO, HARIANHALUAN.ID – 60 siswa/siswi dari 16 SLTP dan SLTA se-Sumatra Barat mengikuti kompetisi roket air yang digelar SMAN 3 Sawahlunto, Rabu (21/2/2024) di Camping Ground, Kandi.
Sebelumnya, Selasa (20/2/2024) peserta kompetisi juga mengikuti workshop pembuatan roket air yang dilaksanakan di aula IKM, Sawahlunto.
Adapun 60 peserta tersebut berasal dari 16 SLTP dan SLTA di Sawahlunto dan wilayah cabang Dinas Pendidikan V dan sekitarnya, yakni SMPN 1, 2, 3, 5, 6 dan 7 Sawahlunto, SMAN 1 dan 2 Sawahlunto, SMKN 1 dan 2 Sawahlunto, SMKN 3 Sijunjung, SMAN 1 Koto Baru Dharmasraya, SMAN 1 Tiumang Dharmasraya, SMAN 1 Pulau Punjung, SMAN 1 Timpeh dan SMAN 1 Sitiung Dharmasraya.
Kepala SMAN 3 Sawahlunto Erdiani menyebut, ditunjuknya SMAN 3 Sawahlunto sebagai tuan rumah merujuk kepada siwanya yang menang pada kompetisi roket air Sumatra Barat yang diadakan pada 9-10 September 2023 lalu dan akan mengikuti ke tingkat Nasional pada bulan Mei mendatang.
“Penyelenggara acara ini adalah OSIS SMAN 3 serta pihak Langit Biru Anak Bangsa (LABIABA) langsung dari Jakarta sebagai Lembaga yang telah kompeten dalam penyelenggaraan ajang kompetisi Roket Air baik ditingkat Provinsi, Nasional maupun Internasional,” sebutnya.
Erdiani juga menyebut, ini adalah kesempatan bagi anak anak untuk mendapatkan pelatihan langsung dari pihak LABIABA sebagai Narasumber yang selama ini fokus menyelenggarakan even even tingkat Provinsi, Nasional serta Internasional.
“Dengan kompetisi dan workshop kali ini siswa/siswi akan mendapatkan pengetahuan dan pembekalan tentang pembuatan roket air. Selain itu juga memupuk jiwa kompetitif dan sportifitas siswa-siswi tingkat SLTP maupun SLTA. Kompetisi roket air ini juga bertujuan untuk membangun budaya kerja keras bagi anak-anak,” katanya.
Lebih jauh, dia menjelaskan roket air adalah roket yang menggunakan media air sebagai pendorong agar roket tersebut dapat bergerak dengan menggunakan botol plastik bekas minuman ringan.
Roket air tidak menggunakan bahan bakar untuk bergerak atau meluncur sehingga dapat dikatakan ramah lingkungan. Roket air saat ini masih belum familiar di kalangan masyarakat umum khususnya peserta didik di sekolah.
Roket air merupakan sebuah implementasi pembelajaran sederhana namun dapat membangkitkan imajinasi serta minat sekolah terhadap dunia sains. (*)