Sawahlunto, HARIANHALUAN.ID– Pertamina dan PT Elnusa Petrofin memastikan bahwa pasokan BBM di Muaro Kalaban dan sekitarnya tetap aman dan normal setelah terjadinya kebakaran satu unit truk tangki Pertamina di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Muaro Kalaban, Kecamatan Silungkang, Kota Sawahlunto, pada Minggu sore (19/5). Insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa dan kebakaran berhasil diatasi dengan cepat.
Sebagai Fuel Fleet Management dari Pertamina Patra Niaga, Elnusa Petrofin telah berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk mengatasi insiden ini. Manager Corporate Communication & Relation PT Elnusa Petrofin, Putiarsa Bagus Wibowo, memastikan bahwa muatan yang tersisa (8 Kilo Liter Bio Solar) pada truk tangki maupun tangki penyimpanan BBM di SPBU 14275555 aman dan tidak terbakar.
“Insiden terjadi sekitar pukul 15:00 WIB, di mana truk tangki BBM yang terlibat bernomor polisi MT BA 8420 QO. Truk tangki tersebut berkapasitas 16 KL dan mengangkut muatan bahan bakar jenis Bio Solar,” jelas Putiarsa Bagus Wibowo.
Dia menjelaskan, peristiwa truk BBM terbakar bermula ketika truk tangki tersebut tiba di SPBU 14275555 pada pukul 11:30 WIB dan melakukan pembongkaran muatan sebanyak 8 KL Bio Solar pada kompartemen pertama. Pembongkaran pada kompartemen 1 (satu) dapat dilakukan sampai selesai dan berjalan normal. Selanjutnya dilakukan pembongkaran kompartemen 2 (dua).
“Namun proses ini tidak dapat langsung dilanjutkan, karena ruang penyimpanan BBM di SPBU 14275555 masih terisi. Awak Mobil Tangki (AMT) memutuskan untuk menunggu terlebih dahulu,” paparnya.
Sekitar pukul 15:15 WIB, truk BBM yang terbakar itu dipindahkan untuk menunggu pembongkaran berikutnya. Namun, saat dipindahkan, ban belakang truk tangki mengalami gesekan yang menimbulkan percikan api. Truk tangki kemudian dibawa keluar dari area SPBU dan diarahkan ke parit sambil memadamkan api yang muncul dari ban belakang akibat gesekan sebelumnya. Api berhasil dipadamkan pada pukul 16:00 WIB.
“Kami meminta maaf atas adanya insiden ini, dan berkomitmen untuk terus menjaga keselamatan dan keamanan operasional, serta melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang,” ujar Putiarsa.