Penjelasan BKSDA Terkait Masuknya Satwa Liar ke Rumah Warga di Sawahlunto

SAWAHLUNTO, HARIANHALUAN.ID – Seekor satwa langka kucing hutan yang ditemukan masuk rumah warga Desa Silungkang Tigo, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Satwa langka itu ditemukan di bawah ranjang warga setempat.

Satwa itu ditemukan pada Minggu sore 26 Meu 2024 sekitar pukul 17.30. Saat ditemukan dan akan diamankan kucing hutan tersebut mendesis seperti bahasa tubuh merasa terancam.

“Kita minta bantuan ke petugas Damkar Kota Sawahlunto. Setelah itu kita amankan di kerangkeng,” ujar salah seorang warga setempat, Putra.

Menurut informasi satwa liar dan langka tersebut sudah diserahkan ke Taman Satwa Kandi untuk di observasi.

Kepala Bidang Destinasi, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Sawahlunto selaku pengelola objek Taman Satwa Kandi, Suhendra membenarkan penemuan satwa tersebut dan sudah sedang dikarantina untuk observasi.

“Kita juga sudah berkoordinasi dengan BKSDA Sumbar terkait penanganan satwa tersebut. Berhubung usianya masih diperkirakan masih sekitar lima bulan,” ungkapnya.

Dia menambahkan, keadaan Taman Satwa Kandi juga tidak memungkinkan untuk penambahan satwa baru karena keterbatasan kandang yang ada.

Sementara itu Plt. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Dini Indriarti merekomendasikan agar satwa dilindungi dilepas liarkan, namun tetap mempertimbangkan kondisi satwa setelah diobservasi.

“Dilakukan dulu observasi sehat atau tidaknya. Udah bisa langsung dilepas liarkan itu biasanya, ya, koordinasi dulu dengan BKSDA Sumbar. Atau kalau sudah bisa langsung dilepas liarkan, kita lepas liarkan,” katanya.

Dia menambahkan, satwa liar yang sudah tidak lagi di habitatnya atau masuk ke pemukiman warga biasanya memang karena habitatnya terganggu. Atau bisa jadi karena kondisi atau alasan lainnya.

“Secara alami, satwa akan menyelamatkan diri jika habitatnya terganggu,” katanya. (*)

Exit mobile version