Nama Bupati Sijunjung Dicatut dalam Modus Penipuan Dana Pembangunan Masjid

SIJUNJUNG, HARIANHALUAN.ID – Nama Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir, kembali dicatut oleh pelaku penipuan yang mengatasnamakan dirinya dalam penyaluran bantuan dana pembangunan masjid dan pesantren kepada masyarakat.

Kasus pencatutan nama ini ternyata bukan kali pertama terjadi. Dalam foto yang beredar di media sosial, tampak sebuah akun Facebook yang mencantumkan nama Bupati Benny Dwifa beserta foto profilnya.

Akun tersebut diduga digunakan oleh pelaku penipuan untuk mengirimkan pesan kepada sejumlah warga di Kabupaten Sijunjung, mengklaim akan memberikan bantuan pembangunan masjid.

Salah satu pesan yang dikirimkan melalui Facebook Messenger berbunyi, “Assalamualaikum, maaf ini mengganggu waktunya sebentar pak. Mau tanya, kalau ada info pembangunan masjid/mushola atau TPQ dan Pesantren, ini ada amanah dari keluarga saya untuk carikan pembangunan masjid yang sedang membutuhkan biaya, ini saya mewakili keluarga ingin bersodaqoh.”

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo) Sijunjung, David Rinaldo, memastikan bahwa postingan tersebut adalah hoaks dan merupakan tindakan penipuan dengan mencatut nama serta foto Bupati Benny Dwifa.

“Ini saya pastikan adalah hoaks atau tidak benar. Ini adalah penipuan yang mengatasnamakan Bupati, dan tidak ada akun resmi Bupati yang melakukan tindakan seperti itu,” tegas David, Jumat (24/1).

David juga menjelaskan bahwa kejadian serupa sudah terjadi beberapa kali sebelumnya. Tidak hanya Bupati, Wakil Bupati Sijunjung juga pernah menjadi korban pencatutan identitas dalam penipuan serupa.

“Ini sebelumnya sudah pernah terjadi, dan kami sudah menginformasikan bahwa itu adalah penipuan. Diskominfo juga telah menyebarkan informasi bahwa akun tersebut bukanlah milik Bupati, melainkan akun palsu,” tambahnya.

David mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar melalui media sosial. “Alhamdulillah sejauh ini belum ada korban karena kami sudah menyikapi hal ini dan menyebarkan informasi bahwa itu adalah penipuan,” ujar David. (*)

Exit mobile version