SIJUNJUNG, HARIANHALUAN.ID – Tak ada yang menyangka, hamparan hijau sawah yang kini terbentang di Jorong Aur Gading, Nagari Limo Koto, Kecamatan Koto VII dulunya merupakan lahan bekas tambang emas.
Lahan yang sempat gersang dan porak-poranda akibat aktivitas tambang, kini telah kembali “hidup”, menghasilkan bulir-bulir padi yang subur dan memberi harapan baru bagi para petani.
Bahkan, suasana di sana tampak meneduhkan dan kerbau bermain di antara hamparan petak sawah dan udara sejuk menampar lembut wajah, seolah menepis memori kerasnya alat berat yang pernah menggali tanah di tempat itu.
Transformasi dramatis ini adalah hasil kerja keras para petani setempat, salah satunya Adrial Nolvi, yang menjadi saksi hidup bagaimana lahan tersebut beralih rupa.
“Dulu tahun 2022, kawasan ini jadi area tambang emas. Aktivitasnya berlangsung sekitar tiga bulan. Setelah itu, kami mulai bersiap untuk menanam padi,” kenang Adrial.
Menurutnya, keberhasilan reklamasi ini bukan hanya dari tekad para petani, tetapi juga dari komitmen awal antara masyarakat dan pihak penambang. Sebelum penggalian dilakukan, telah ada kesepakatan bahwa setelah aktivitas tambang selesai, lahan akan dikembalikan fungsinya sebagai sawah kembali.
“Pihak penambang ikut membantu, dari penyediaan pupuk hingga penataan ulang lahan. Bahkan hasil tambang juga ikut mendongkrak perekonomian masyarakat di sini,” ujarnya.