Setelah Penerapan KLB DBD, Dinkes Sijunjung Lakukan Penyuluhan dan Edukasi

Dinkes Sijunjung

Petugas Puskesmas Kupitan melakukan penyuluhan, edukasi dan survei jentik di rumah warga di Kenagarian Padang Sibusuk setelah penetapan KLB, yang mengakibatkan seorang bayi berumur 8 bulan meninggal dunia akibat positif DBD, Kamis (1/9/2022). IST

HARIANHALUAN.ID – Setelah penetapan status kejadian luar biasa (KLB) atas meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sijunjung, Dinas Kesehatan (Dinkes) melalui puskesmas melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta 4M.

Seperti yang dilakukan oleh Puskesmas Kupitan, Kamis (1/9/2022). Petugas puskemas  beserta tim dari Dinkes Sijunjung mendatangi 11 sekolah yang ada di Kenagarian Padang Sibusuk, serta 300 KK di Jorong Guguk Tinggi, Kenagarian Padang Sibusuk, dan melakukan penyuluhan serta survei jentik nyamuk untuk memberantas sarang nyamuk penyebab demam berdarah.

“Yang pertama kali kita lakukan setelah penetapan KLB DBD, usai meninggalnya seorang bayi berumur 8 bulan di Nagari Padang Sibusuk akibat demam berdarah, maka kami langsung turun ke masyarakat melalui tenaga kesehatan yang ada di puskesmas dengan didampingi oleh tenaga dari Dinas Kesehatan untuk memberikan penyuluhan PSN, serta menerapkan pola 4M plus atau bulan Bhakti PSN,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sijunjung, Ezwandra.

Menurutnya, dengan dilakukan penyuluhan, edukasi dan melaksanakan pola 4M, serta dilakukan survei jentik lebih efektif. Sebab, secara langsung bisa memberikan pemahaman kepada warga masyarakat tentang bahayanya nyamuk aedes aegypti.

“Kita bisa saja melakukan fFogging atau pengasapan, namun hal tersebut hanya membunuh nyamuk dewasa saja. Makanya kita lakukan dulu survei jentik di wilayah kerja puskesmas yang ada di Kabupaten Sijunjung, sehingga bisa ditentukan langkah berikutnya seperti melakukan fogging,” ucapnya.

Berdasarkan data yang diterima Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung, saat ini jumlah kasus DBD di wilayah Kabupaten Sijunjung mengalami peningkatan, bahkan hingga saat ini berada diangka 41.

“Saat ini angka terkait kasus DBD di Kabupaten Sijunjung mengalami peningkatan daripada sebelumnya, dimana peningkatan tersebut terjadi sebanyak dua kali lipat,” ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada warga masyarakat Kabupaten Sijunjung di musim hujan ini agar tetap waspada terhadap penyakit DBD, dengan menguras bak air, menutup penampungan air, mengubur barang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, tidak menggantung baju. (*)

Exit mobile version